Warga Sumenep Paling Terdampak Gempa Situbondo

0
60
Foto ilustrasi

Gempa dengan kekuatan magnitudo 6,4 di 55 kilometer timur laut Situbondo, Jawa Timur, terjadi pukul 01.44 WIB dini hari, Kamis, 11 Oktober 2018. Gempa Situbondo ini ukup dirasakan warga yang tinggal di Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan. Empat kabupaten tersebut merupakan daerah yang berada di kepulauan Madura Jawa Timur.

Daerah paling terdampak di Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Terdapat tiga orang meninggal, yakni Nuril Kamiya (7), H Nadhar (55), serta satu laki-laki dewasa yang masih diidentifikasi.

Para korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh saat terjadi gempa dengan kedalaman 10 kilo meter tersebut.

Data BNPB serta BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBP Kabupaten Sumenep memerlihatkan, bahwa dampak gempa ke kerusakan rumah di Sumnepe cukup besar. Kerusakan rumah tercatat di Kecamatan Gayam, Kepulauan Sepudi. Kemudian di Kopedi, Kecamatan Bluto, Sumenep. Di Kertasada, Kecamatan Kalianget, Sumenep. Serta di Nyabakan Timur, Kecamatan Batang-batang, Sumenep. Satu masjid rusak juga tercatat di Kecamatan Sepudi, Sumenep, yakni masjid Desa Gendang Timur.

Goyangan gempa dirasakan di beberapa wilayah di Jawa Timur, antara lain Banyuwangi, Bondowoso, Jember, hingga Malang. Bahkan gempa juga dirasakan hingga ke Denpasar, Bali.

Saat gempa berlangsung, warga Sumenep berhamburan keluar rumah, juga terjadi di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep, para pasien berhamburan ke luar.

Di pulau Sepudi, Sumenep, terdapat laporan sejumlah warga yang luka-luka. Korban luka-luka di Pulau Sepudi tersebut yakni:

1. Sudik (60), warga Dusun Wakduwak, Desa Pancor, Kecamatan Gayam.

2. Gak Nasia (55) warga Dusun Jambusuk, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam.

3. Aswiya (65), warga Dusun Pancor, Desa Pancor, Kecamatan Gayam.

4. Lihami (70), warga Dusun Guterdeje, Desa Nyamplong, Kecamatan Gayam.

5. Muhama (65) Dusun Karang Nyior, Desa Prambanan. 6. H Samsu (65) Dusun Jelegung, Desa Prambanan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan pers-nya, gempa dirasakan selama 2-5 detik.