BOGOR – Merasa jengah dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang dinilai kerap tutup mata dengan keluhan masyarakat, ribuan warga Vila Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri mendekrasikan bergabung dengan Kota Bekasi.
Kebulatan sikap warga tersebut dilatarbelakangi sikap Pemkab Bogor yang dianggap tidak pernah cepat tanggap terkait pembenahan infrastruktur dan penanganan banjir di kawasan yang berbatasan dengan Kota Bekasi. Keinginan pindah wilayah ini karena peristiwa banjir yang kerap berulang sehingga menyebabkan seluruh perumahan terendam banjir. Masyarakat setempat juga membandingkan dengan tetangga sebelahnya, Podok Gede Permai yang kerap ditangani secara cepat oleh Pemkot Bekasi dalam antisipasi banjir.
“Deklarasi yang dilakukan warga masyarakat ini tidak berlebihan kami kira. Bayangkan sudah lama daerah kami jadi langganan banjir akibat tidak pernah dilakukan perbaikan tanggul. Begitu jalan. Berulangkali kami mengadukan keluhan ke Pemkab Bogor. Hasilnya, sampai sekarang dicuekin,” tandas A’an Hermansyah, warga Vila Nusa Indah saat diwawancarai indeksberita.com disela gelar deklarasi, Miunggu (22/5/2016).
Dia menambahkan, kekesalan warga setempat disebutnya sudah satu suara dan seragam. Pasalnya, perbaikan sarana infrastruktur jalan pun harus melalui hasil kocek patungan warga.
“Masyarakat selama ini sudah dipungut pajak. Tapi kenapa, kebutuhan warga malah terabaikan? Apa manfaatnya untuk masyarakat, jika warga selama ini dikutip pajak oleh Pemkab Bogor, sementara untuk perbaikan insfrasruktur pun pemkab malah lepas tangan?,” kesalnya.
Kekecewaan yang sama juga diungkapkan warga Perumahan Vila Nusa Indah, Eri Sutrisno. Dia membenarkan rasa nyaman warga setempat selama ini terabaikan oleh sikap Pemkab Bogor yang cenderung tutup mata dengan kerusakan jalan dan banjir.
“Yang kami lakukan adalah hal lumrah mengingat warga sudah kecewa dengan Pemkab Bogor yang sudah bertahun-tahun tak membanahi infrastruktur jalan, juga cenderung lalai dalam menangani bencana banjir,” tandasnya.
Eri menuturkan, warga Kabupaten Bogor yang ikut dalam deklarasi terdiri dari masyarakat yang menghuni Vila Nusa Indah 1 hingga 5, Perumahan Bumi Mutiara 1 dan 2, Perumahan Sapta Pesona dan beberapa kluster dilingkungan Bojongkulur.
“Upaya sudah kami lakukan ke Pemkab Bogor melalui pengaduan agar segera dilakukan tindakan pencegahan banjir yang pernah merendam banyak rumah dilingkungan ini. Tapi, karena tidak terlihat keseriusan dan kami khawatir banjir kembali berulang, kami dan warga Bojongkulur menyatakan sepakat membuat petisi pindah wilayah Bekasi,” tandasnya. (eko)