Selasa, 26 September 23

Wapres Jusuf Kalla Ajak Semua Pihak Jaga Lingkungan

Surabaya – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau tentang pentingnya sampah yang merupakan bagian dari kehidupan. Hal itu disampaikan dalam sambutan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional di Surabaya, Selasa, (28/2/2017)

Ia mengatakan, semua pihak sangat perlu menjaga lingkungan dari banyaknya sampah yang dihasilkan setiap hari.

“Tidak mungkin meniadakan produksi sampah. Lantaran sampah sendiri adalah bagian dari kehidupan,“ kata Jusuf Kalla di Taman Kenjeran.

Akan tetapi, lanjut wapres, bukan berarti manusia tidak bisa mengatur sampah yang mereka hasilkan. Paling tidak agar tidak menimbulkan bancana bagi manusia itu sendiri.

“Kita tahu peringatan hari peduli sampah sebenarnya adalah hari mengenang musibah. Tepatnya musibah longsornya sampah di TPA Leuwi Gajah Bandung yang menewaskan 157 jiwa tahun 2005,” ucap Jusuf Kalla.

Masih kata Jusuf Kalla, sampah bisa menjadi berbahaya bagi manusia. Tapi kalau bisa mengatur sampah justru bisa menghasilkan manfaat.

“Kalau dianggap sampah itu bahaya, ya, sampah bisa mendatangkan penyakit, bisa merusak lingkungan dan menyebabkan banjir,” kata Jusuf Kalla.

Tapi, sebaliknya, sampah juga bisa menjadi listrik, pupuk, dan bahan-bahan daur ulang.

“Tadi saya disambut gadis-gadis cantik, dia pakai baju-baju dari sampah. Dia menari-nari, padahal susah pasti. Ya bolehlah. Itu tandanya kita juga masih bisa berkawan dengan sampah,” kata Jusuf Kalla memuji para siswi SMP yang mengenakan kostum daur ulang.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa Kota Surabaya terus berbenah membangun lingkungan yang hijau dan bersih. Terutama untuk mendukung program pemerintah pusat tentang Indonesia bebas sampah pada tahun 2020.

“Saat ini ada 28.600 kader lingkungan dan 256 fasilitator untuk memotivasi warga menata kampung,” kata Risma dalam sambutannya.

Oleh karena itu, sampah di Kota Surabaya bukan lagi menjadi barang yang tidak berguna, melainkan sudah menjadi bisnis dan ada nilai harganya.

“TPA kami sudah bisa hasilkan energi listrik, tiap hari kami jual energi listrik 2 megawatt/hari sampai 2019 menjadi 11 megawatt/hari untuk jual ke PT PLN,” ujar Risma.

Ia pun mengungkapkan, saat ini pengurangan sampah itu sudah di lakukan di kampung, pasar, hotel dan sekolah. Khusus di kampung sudah dikurangi 300 ton/hari, di pasar 35,9 ton/hari.

Bahkan Risma juga mendorong di lingkungan lembaga pndidikan untuk peduli sampah, seperti pembentukan eco school dan eco campus.

“Kota Surabaya juga sudah bisa mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hingga mencapai 10-20 persen dari jumlah sampah,” tandas Risma.

Selain itu, Wali Kota Surabaya ini mengatakan, Surabaya memiliki hutan puluhan hektar dan ratusan taman yang membutuhkan pupuk.

“Kami merawat taman kami 121 taman aktif dan 95 lapangan bola, futsal dan voli butuh perawatan pupuk yang tidak mungkin pupuk kimia untuk perawatan biaya besar. Ada 60 hektar hutan kota baru dibangun 2010-2015. Kami juga akan miliki hutan kota seluas 65 hektar di eks TPA Keputih,” kata Risma. [Pry].

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait