BOGOR – Unjuk rasa ratusan sopir angkutan kota (angkot) kembali digelar di Balaikota, Jalan Juanda, Kota Bogor, Kamis (28/4/2016). Seperti sehari sebelumnya, para pengemudi angkot ini bersikukuh mendesak agar Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto membatalkan kebijakan Sistem satu Arah (SSA) dan melakukan mogok.
Massa aksi sopir angkot yang sudah berkumpul sejak pukul 09.00 WIB tersebut baru ditemui Walikota Bima Arya sekitar pukul 11.30 WIB. Didepan ratusan sopir angkot yang berunjuk rasa, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, meminta untuk bersabar.
“Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih mengevaluasi penerapan sistem satu arah yang diberlakukan sejak awal April ini,” tukasnya yang langsung disambut sorak suara ketidakpuasan pendemo. Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan, sistem satu arah merupakan kebijakan untuk mengurai kemacetan. Terkait penataan angkutan kota, sebutnya, tidak bisa diputuskan sendiri tapi harus melalui kajian dan pembahasan dengan DPRD, dinas terkait dan Organda.
“Jadi, bagaimanapun harus sabar. Ini diputuskan melalui kajian, pembahasan dengan dewan, dinas dan organda. Jadi, tidak bisa SSA dibatalkan,” kata Bima di Balaikot Bogor.
Dialog antara Walikota Bogor dengan pengunjuk rasa para sopir angkot itu akhirnya tidak menemui jalan keluar. Ditemui usai bertemu pengunjuk rasa, kepada indeksberita.com, Bima Arya menyampaikan sikap kesalnya atas aksi pengrusakan yang dilakukan pendemo.
“Saya menerima laporan ada 15 angkot yang dirusak selama demo kemarin (red.Rabu 27/4/2016). Dan, itu sangat tidak patut dan harus ditindak,” tegasnya.
Pada bagian lain, koordinator aksi Empay Supriadi menyatakan sikap para sopir angkot sudah bulat tidak akan beroperasi kembali sebelum pemkot mau membatalkan kebjikan SSA.
“Kami tetap berpendirian tidak akan beroperasi sebelum ada keputusan,” singkatnya.
Dalam aksi unjuk rasa hari kedua, demo ratusan sopir angkot berlangsung memanas. Para sopir angkot kembali melakukan sweeping terhadap angkot yang melintas di Jalan Juanda. Mereka memaksa agar para sopir lain ikut berdemo dan menurunkan penumpang di jalan. Para penumpang pun terlihat histeris. Tidak itu saja, kendaraan yang melintas juga dipukul-pukul kacanya, Bahkan ada yang kaca spionnya pecah dan setoran dirampas.
Para pengemudi angkot itu meluapkan kekecewaannya karena Bima Arya menolak membatalkan kebijakan SSA. Beruntung aksi anarkhis itu langsung dihentikan petugas Polres Bogor Kota.
Imbas dari aksi mogok beroperasi juga juga membuat penumpang terlantar di beberapa titik ruas jalan. Seperti terlihat di Jalan Juanda, Sudirman, Harupat, Pajajaran, hingga Jalan Otista. (eko)