AIR TERJUN Curug Ciherang dan Cipamingkis, boleh dibilang jadi primadona wisata Jonggol, Kabupaten Bogor. Lekukan hamparan pemandangan alam dan suasana iklim pegunungan semakin menyempurnakan pesona wisata tersebut. Sayangnya, lokasi yang menjanjikan kenyamanan bagi pengunjung tersebut terkesan luput dari dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Hal itu terbukti dengan kondisi jalan yang banyak berlubang dan seolah dibiarkan rusak menuju ke wahana air terjun.
Pantauan indeksberita.com, di sepanjang jalan menuju lokasi tersebut, tepatnya di lingkungan Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, saat berita ini ditulis, Minggu, (13/3/2016), terdapat beberapa titik potensi longsor. Sebut saja, seperti tepi jalan disisi bukit dengan kemiringan lereng 45 derajat dengan tanah gembur. Juga, pinggir bibir jalan yang berbatasan dengan jurang sedalam kurang lebih 30 meter yang terlihat mulai menyempit karena tergerus air.
Untuk menuju duadua  curug di Jonggol, bisa dilalui dengan sepeda motor dan mobil berukuran sedang melalui rute Sentul, Babakan Madang, Sukamakmur hingga Wargajaya tempat dimana lokasi curug ini berada. Kondisi jalan yang buruk dan sempit, melewati jalan yang belum dilapis aspal dan berbatuan,  memaksa setiap pengendara harus memperlambat laju kendaraan.
Jelang memasuki dua curug di Jonggol, kawasan wisata Leuwi Hejo yang banyak terdapat warung menjajakan makanan ringan dan dikelilingi pohon pinus menjadi pilihan tepat untuk beristirahat. Setiap akhir pekan, di lokasi tersebut banyak dipadati pasangan muda mudi yang tengah berpacaran. Pilihan tempat ini diminati karena lokasi yang terbilang sepi dan jauh dari hingar bingar.
Jalanan pedesaan yang cukup sempit dengan jalur naik turun dan berkelok menjadikan kenikmatan tersendiri. Jembatan yang membelah sungai dengan pemandangan bergantian, sawah dan hijau bukit yang mengelilingi juga membuat pengunjung terbuai selama perjalanan.
Memasuki Sukamakmur, akan terlihat papan arah Cipanas dan Gunung Batu hingga bertuliskan plang arah Gunung Batu menuju kedua curug tersebut memudahkan wisatawan ke tempat yang dituju, Desa Wargajaya, tempat dua lokasi curug.
Curug ciherang maupun Cipamingkis terdapat di lereng bukit di Wargajaya. Saat hari libur, tiap orang dikenakan tiket masuk Rp 20 ribu berikut parkir. Saat perjalanan masuk pada sisi kiri jalan ada air terjun kecil di dinding bukit. Dari sana, wisatawan harus berjalan kaki selama lebih kurang 15 menit menuju curug. Tangga alami berupa bebatuan yang tertata rapi, gemericik aliran air yang membentuk sungai kecil di sisinya, ditambah pepohonan rindang menjadikan suasana begitu asri. Curug Ciherang cukup tinggi dan memiliki 2 aliran air yang cantik. Dimana aliran air yang pertama membentuk pancuran dan aliran air kedua merambat di dinding bukit.
Air terjun Cipamingkis yang tersembunyi di balik ceruk tebing, juga tidak kalah indah. Curug yang tidak terlalu tinggi ini lebih lebar dari Curug Ciherang dan aliran airnya terbilang deras. (eko)