
Suasana Kantor Bupati Nunukan yang pada hari-hari biasa anteng dalam aktivitas kedinasan, pada Senin (24/9/2018) mendadak ramai oleh tawa ceria anak-anak sekolah berseragam merah putih, siswa SDN 012 Nunukan. Kekaguman pada kemegahan gedung dan ruangan Kantor Bupati nampak sekali diraut wajah-wajah polos tersebut.
Siswa-siswa SDN 012 Nunukan yang sebelumnya menjadi viral di media sosial karena tak bisa mengikuti pelajaran lantaran tenaga pendidik yang kadang telat atau bahkan sama sekali tak datang mengajar.
Berbagai pihak termasuk Almisbat dan LSM Panjiku mengungkapkan keprihatinan dan melayangkan kecaman kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nunukan yang dianggap lalai mengawasi kegiatan belajar mengajar di sekolah yang hanya berjarak tempuh sekitar 35 menit (menggunakan kendaraan roda dua) dari pusat Kota Nunukan tersebut.
Hasan Bampe, salah seorang wali murid di sekolah tersebut mengaku senang dengan sikap tanggap Pemkab Nunukan atas permasalahan yang terjadi ditempat putrinya menuntut ilmu tersebut. Menurut Hasan, jangan karena sekolah tersebut hanyalah tempat belajar anak-anak petani lantas pendidikan dibedakan dengan sistem dan sarana yang ada di wilayah perkotaan.
“Memang kami ini hanya para petani sawit. Tapi kami ingin putra-putri kami dapat menjadi generasi yang mampu mengangkat derajat orang tuanya,negara dan bangsa,” ujar Hasan, Senin (24/9/2018) saat melepas putrinya (Hasna) pergi berkunjung ke Kantor Bupati.

Di Kantor Bupati, para siswa tersebut disambut oleh Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Robi Nahak Serang. Hal tersebut juga sebagai bentuk pemenuhan janji, pasalnya saat berkunjung ke SDN 012 beberapa hari lalu, Robi sempat menjanjikan akan membawa para siswa tersebut ke Perpustakaan dan ke Kantor Bupati.
Robi menuturkan bahwa yang ia lakukan adalah semata-mata karena merasa terpanggil sebagai warga negara Indonesia yang tak bisa memungkiri hati nurani saat melihat ketimpangan. Oleh karenanya, lanjut Robi, saat menerima kabar tentang kondisi memprihatinkan di SDN 012 tersebut, dirinya langsung berkeinginan cross check agar mengetahui permasalahan yang ada.
“Jika anda punya naluri kemanusiaan, pasti anda akan melakukan sama dengan yang sy lakukan. Ini bukan lagi berbicara pada siapa yang bertanggung jawab, tapi saya ingin mengajak, mari kita semua bertanggung jawab terhadap Nunukan ini,” tutur Robi.
Robi memperkenalkan kepada anak-anak tersebut kepada fasilitas pelayanan publik, maka akan menjadi motivasi mereka kedepan dalam belajar dan bercita-cita. Selain itu Robi ingin agar kedekatan pejabat publik kepada masyarakat benar- benar terjalin.
Kepada Pewarta, Robi mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah Nunukan langsung tanggap terkait kurangnya sarana belajar berupa meja dan kursi serta fasilitas lainya. Hal tersebut tersebut menurut Robi merupakan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan siswa-siswa didik denga fasilitas belajar yang memadai.
“Terkait kekurangan lain seperti meja kursi dan lain sebagainya, Pemerintah Kabupaten Nunukan akan secepatnya mengupayakanya. Ini sangat penting, disamping sebagai kewajiban, juga sebagai langkah Pemerintah Kabupaten Nunukan dalam menyiapkan putra-putri Perbatasan yang mampu berdaya saing dalam segala hal,” pungkas Robi.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.