Kondisi negara yang sedang tercabik-cabik konflik, tak mengendurkan semangat para pemain Timnas Suriah untuk membuktikan diri sebagai kesebelasan Sepakbola yang setara dengan negara lainya. Ketegangan situasi politik di negaranya ternyata tak berbanding lurus dengan kebersamaan para pemain dalam menaklukan lawan. Setidaknya itu yang terjadi saat Timnas Suriah berhadapan dengan Timnas Uzbekistan di Stadion Hang Jebat di Malaka, Malysia pada Kamis (23/3/2017) yang lalu.
Kedudukan 0-0 hingga menit 90 sempat memporak porandakan mimpi Timnas Suriah untuk lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun pada Namun detik-detik terakhir, Suriah mendapat penalti dan Omar Kharbin mengeksekusi dengan baik dan peluang menjadi terbuka kembali, walau tetap belum pasti.
Kemenangan 1-0 atas Uzbekistan tersebut membuat Timnas Suriah naik ke peringkat tiga menggeser Usbekistan di Grup A kawasan Asia. Peringkat satu dan dua akan otomatis maju ke putaran final, sementara peringkat tiga akan ikut putaran play off.
Manajer Timnas Suriah, Ayman Hakeem, sempat menangis pada saat konferensi pers beberapa saat setelah pertandingan. Ia mengatakan bahwa itu adalah hadiah dari Tuhan melalui kerjasama yang baik antara semua pemain. Dia juga mengatakan bahwa kemenangan Timnas Suriah atas Uzbekistan tersebut akan didedikasikan untuk seluruh rakyat Suriah.
“Saya mengucap syukur pada Allah dan terimakasih atas kepada pemerintah Kerajaan Malaysia yang sudah memberi tempat sehingga opertandingan ini dapat berlangsung. Kemenangan kami adalah kemenangan seluruh rakyat Suriah,” paparnya.
Seperti diketahui sebelumnya bahwa Pertandingan antara Suriah vs Uzbekistan sempat diagendakan berlangsung di Stadion Tuanku Abdul Rahman. Namun 72 jam sebelum pertandingan, pihak keamanan Malaysia mengumumkan bahwa Stadiun Tuanku Abdul Rahman tidak tersedia sehingga pertandingan dipindah ke Stadion Hang Jebat atau sekitar 60 km dari lokasi pertandingan semula. Sekitar 35.000 penonton memenuhi Stadion Hang Jebat yang berkapasitas 40.000 penonton.
Peluang Suriah untuk lolos ke ajang Piala Dunia 2018 memang cukup besar jika dilihat dari ketiga laga yang harus dihadapi yakni melawan Korea Selatan (yang menempati urutan kedua), Tiongkok (urutan kelima) dan Qatar yang menempati posisi juru kunci.
Dalam pertandingan antara Suriah vs Uzbekistan tersebut, turut menyaksikan jalannya Pertandingan, Jenderal Mowaffak Joumaa-Presiden Komite Olimpiade Nasional Suriah. Ini juga merupakan sebuah kejutan tersendiri untuk Mowaffak dapat menonton pertandingan Sepakbola secara langsung setelah sebelumnya pada tahun 2012 Mowaffak tidak mendapat visa ketika akan menyaksikan pesta Olimpiade di London karena dianggap dekat dengan Presiden Bashar Al As’ad.