BOGOR – Meski bersebrangan dengan Mako Polres Bogor Kota, terminal bayangan, tempat pengeteman angkutan kota (angkot) didepan Taman Topi, Jalan Kapten Muslihat sulit ditertibkan. Di lokasi tersebut, disinyalir sudah 10 tahun terakhir ini jadi terminal tidak resmi yang menjadi penyebab tersendatnya lalu lintas.
Pantauan indeksberita.com, dimulai sejak pagi hingga sore, titik terminal bayangan yang tidak jauh dari Stasiun Bogor tersebut menjadi lokasi parkir angkot hingga membuat penumpukan meski di jalur tersebut sudah terpasang rambu larangan berhenti. Anehnya, hampir setiap waktu, tidak terlihat petugas Polantas Polres Bogor Kota mau pun DLLAJ mau melakukan upaya penataan lalin.
“Hampir setiap waktu melewati Jalan Kapten Muslihat, selalu macet karena ada terminal bayangan. Saya bingung, terminal bayanbgan ini lokasinya didepan Polres Bogor Kota, tapi kenapa tidak ada petugas Polantas mengatur lalin. Begitu juga DLLAJ Kota Bogor. Apa terminal bayangan ini dipelihara,” keluh pengendara kendaraan roda dua, Risyat Samsul Bahri kepada media online ini yang kesehariannya melintasi jalur tersebut.
Salah seorang calo angkot didepan Taman Topi, Anwar mengakui lokasi didepan Taman Topi, Jalan Kapten Muslihat tersebut sudah lama jadi ‘terminal bayangan’.
“Yah sudah lama disini jadi tempat ngetem angkot untuk cari penumpang yang baru turun dari kereta. Selama ini aman-anman saja, tidak ada petugas yang menegur,” ungkapnya polos.
Tidak adanya penambahan jaringan jalan baru, maraknya pembangunan pusat perbelanjaan makin membuat jalan di Kota Bogor Semrawut. Ditambah lagi, minimnya kesadaran pengemudi angkutan umum membuat kondisi kemacetan semakin parah. Hal itu dikatakan Anggota Komisi D DPRD Kota Bogor, Budi.
“Harusnya kawasan itu menjadi bersih dan tertib. Tidak boleh dijadikan terminal, karena fungsinya bukan untuk terminal,” tukasnya.
Budi menambahkan, kendaraan-kendaraan angkutan umum, tidak boleh ngetem atau menunggu penumpang disitu.
“Pemerintah Kota Bogor melalui DLLAJ dan pihak Kepolisian harus segera menertibkan kendaraan-kendaraan yang ngetem. Karena, lokasi itu bukan terminal,“ tegasnya. (eko)