Sabtu, 23 September 23

Tekan Kemacetan, Walikota Minta Muspida Campur Tangan

BOGOR – Kapok dengan penobatan sebagai kota terburuk kedua dunia versi survey aplikasi Waze, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menggandeng Polresta Bogor, Denpom, dan Kodim 0606 Bogor untuk campur tangan atasi kemacetan.

Bertempat di Paseban Sri Bima Balai Kota Bogor, Bima Arya menggelar Forum Lalu Lintas Kota Bogor, Rabu (21/9/2016).

“Ini merupakan program prioritas yang memerlukan dukungan dan koordinasi semua pihak. Sesungguhnya program transportasi Kota Bogor sudah ada konsepnya, tinggal komitmen kita untuk mengeksekusi dan mengakselerasikannya. Bahkan sebagian sudah ada berjalan, sebagian dalam proses,” tukas Bima yang didampingi Kepala DLLAJ Kota Bogor.

Dikatakan Bima, pihaknya bersama unsur Muspida Kota Bogor sepakat akan menggelar operasi terpadu. Hal ini untuk memastikan semua angkot layak jalan.

“Jika ada persoalan akan ditindak secara maksimal. Tilang dan dendanya maksimal. Kita akan kandangkan angkot bodong yang tetap beroperasi, tidak boleh beroperasi sampai bebas,” tegasnya.

Data-data yang ada memerlukan langkah dan aksi konkrit untuk menjawabnya. Bima menambahkan salah satu persoalan utama yang dihadapi Kota Bogor saat akhir pekan adalah kurangnya lahan parkir, khususnya pengunjung Kebun Raya Bogor.

“Karenanya pihak Kebun Raya Bogor harus bantu sediakan lahan parkir. Demikian halnya dengan Botani Square. Ke depannya pool Bus Damri akan difungsikan kembali untuk bus wisata,” terang Bima.

Untuk kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Bogor, sambungnya, pada intinya merupakan paradigma baru untuk penyelesaian permasalahan kemacetan dan tranportasi di perkotaan.

“Ini merupakan konsep pengembangan tranportasi umum yang berkelanjutan, dimana membangunan pedestrian menjadi prioritas utama. Hal ini diperkuat dengan regulasi dari pusat. Kedepan, yang didorong adalah penggunaan transportasi publik dengan akses yang nyaman bagi pejalan kaki. Justru mobil pribadi dikecilkan,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Kapolres Bogor Kota AKBP Muhamad Dawis mengatakan, tertib lalu lintas harus menjadi tanggungjawab warga Kota Bogor.

“Semuanya punya peran sehingga bukan hanya tugas Pemkot bogor, tapi tanggung jawab semua unsur,” ujarnya.

Atasi kemacetan lalu lintas, Polres Bogor Kota menawarkan diadakannya ruas-ruas jalan bebas roda dua.Kapolres Bogor Kota juga meminta pemkot tegas dalam melaksanakan penegakan hukum baik perda, perwali dan undang-undang lalu lintas secara terpadu.

“Mari kita mulai lebih mendidik dan keras misal tilang dengan denda tertinggi, derek buat yang parkir sembarangan, kandangkan angkot yang melanggar lalu lintas, kalau sudah siap kita sosialisasikan ke masyarakat,” tutupnya. (eko)

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait