‘Ini konser inspiratif untuk saling menghargai’ – Glenn Fredly
Glenn Fredly, tak lelah berkreasi. Pria kelahiran Jakarta, 30 September 1975 ini, kini tengah menyiapkan konser keren, bertajuk ‘Tanda Mata Glenn Fredly untuk Ruth Sahanaya’. Sebuah pintu masuk, untuk memberikan tanda mata bagi musisi Indonesia yang telah berjuang dan menggurat nama fenomenal dalam industri musik di tanah air.
“Dibalik nama besar musisi, selalu ada nama besar lainnya. Dibalik nama besar Ruth Sahanaya, banyak sekali nama-nama lainnya yang perlu diapresiasi. Ini konser inspiratif untuk saling menghargai,” ungkap Glenn, anak sulung pasangan Hengky David Latuihamallo dan Linda Mirna Siahaya, saat menggelar Konperensi Pers, di Cilandak Town Square, Jakarta, Kamis (10/8).
Setelah sukses menggelar ‘Glenn Fredly Tribute to Chrisye’ pada 2009 silam, pelantun lagu romantik ‘Terserah’ ini menuturkan, bahwa sejak itu ia terus berpikir, setelah Chrisye siapa lagi yang harus mendapatkan apresiasi besar, setidaknya dari dirinya. Lantas, tercetuslah nama Ruth Sahanaya, penyanyi bersuara emas yang telah meniti karir sejak 1987 lewat debut album ‘Seputih Kasih’.
“Mama Uthe (sapaan akrab Glenn untuk Ruth Sahanaya) adalah idola saya sejak remaja. Saya sangat terinspirasi dari konser tunggalnya di Taman Ismail Marzuki. Kala itu saya terus saja mengimpikan, punya konser megah yang melibatkan banyak musisi,” kata mantan suami Dewi Sandra ini, mengenang konser Ruth Sahanaya di tahun 1988 itu.
Sesungguhnya, Glenn Fredly, gagal menonton Ruth Sahanaya itu. Uangnya tak cukup untuk membeli tiketnya. Bahkan, saat mau numpang nguping jalannya konser di OB Van RRI yang melakukan siaran langsung, Ia ditegur petugas di sana. Glenn pun berlalu pulang ke rumah. Ia tak marah. Sebaliknya, pengalaman itu dijadikan pelajaran penting dalam karir musikalnya.
Glenn menambahkan, Konser “Tanda Mata” di Balai Sarbini Jakarta, yang dihelat bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-41 tahun itu, akan melibatkan sejumlah penyanyi besar termasuk Bob Tutupoly yang mewakili penyanyi era 60an hingga 70an. Terang saja Bob bangga bisa tampil di panggung Glenn. “Suzi Quatro, penyanyi era 70 an, saja kagum mendengar suara Glenn ketika pertama kali muncul di industri musik, apalagi saya,” tukasnya bangga.
Pada seksi musik, ada nama Yovie Widianto. Dipilihya Yovie bukan tanpa alasan. Ada sejumlah lagu hit yang dilantunkan Glenn adalah ciptaan Yovie. Sebut saja, ‘Kasih Putih’, ‘Cukup Sudah’ dan ‘Pada Satu Cinta’.
Menurut Yovie, sosok Glenn sebagai musisi adalah “paket lengkap”. Kali pertama ia menyaksikan penampilan Glenn, dalam sebuah acara pada jazz club di Jakarta. ”Suaranya memukau seluruh pengunjung, termasuk saya. Ia bagai Tevin Campbel,” kenang Yovie. Ditambahkannya, bahwa perhelatan ‘Tanda Mata” nanti bakal memukau penonton, karena disiapkan dengan sangat matang dan penuh enerji kreatifitas seorang Glenn Fredly.
Akhirnya, Glenn yang mengawali karir profesionalnya di industri musik bersama grup jazz Funk Section di tahun 1995 menguraikan, bahwa konser “Tanda Mata” bukan sekadar nyanyi-nyanyi atau nari-nari semata. Glenn, bahkan tak hanya menyanyi. Ia sekaligus menjadi host yang akan merangkai setiap segmen acara dengan banyak kisah-kisah inspiratif. Baik pengalaman pribadinya, maupun pengalaman dari para musisi yang selama ini memengaruhi karya-karyanya.
Lebih dari itu, Glenn, ingin menjadikan pertunjukannya sebagai ruang inspiratif sekaligus medium kontemplasi bahwa: “Penting sekali, untuk terus menerus memberikan apresiasi pada orang-orang yang selama ini bekerja profesional dan penuh dedikasi dibalik layar para bintang besar, termasuk diri saya sendiri,” simpul Glenn. [] BuddyACe
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.