Menteri Perikanan Kelautan Susi Pudjiastuti menyatakan bahwa pada saat pendapatan negara dari beberapa sektor menurun, pendapatan dari sektor perikanan justru meningkat.
Peningkatan itu, kata Susi, adalah dampak dari tindakannya yang tegas terhadap ilegal fishing.
“Saya menghentikan illegal fishing, sehingga Indonesia menjadi penghasil ikan nomer 1 di ASEAN dan bisa menyetor pendapatan negara lebih banyak dari sebelumnya, sementara sektor-sektor lain justru menurun,” tuturnya dalam diskusi mengenai Poros Maritim Dunia di Depok, Rabu (7/9).
Susi juga mengatakan, sejak kapal-kapal asing tidak beroperasi, penghasilan para nelayan meningkat dan hal itu berimbas pada peningkatan kesejahteraan mereka.
Berdasarkan pengalamannya tersebut, Susi menghimbau agar kepala daerah juga mau berfikir progresif dan selalu mencari terobosan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Saya minta para kepala daerah untuk terus berpikir progresif, menemukan terobosan dalam mewujudkan idealisme anda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah anda masing-masing,” kata susi dengan lantang kepada para peserta diskusi.
Menurut Susi, tahapan mendobrak sudah dia laksanakan dalam dua tahun ini. Salah satunya dengan membongkar sistem yang selama ini dikuasai oleh mafia. Kini saatnya membangun, menata untuk memperkuat kedaulatan rakyat.
“Kita harus bangga dengan presiden Jokowi yang sudah mengeluarkan keppres dan perpres percepatan pembangunan industri perikanan, yang akan dikendalikan rakyat, kekuatan nasional. Inilah yang kita sebut berdaulat dan berdikari di lautan. Kita tangani sendiri, tidak perlu investor asing,” tegas dia.
Terpisah, Sekretaris Sekolah Partai, Eva Sundari menyatakan bahwa bahwa bahan ajar Metode Berpikir Nasionalis ala Bung Karno dideskripsikan dalam praktek di skala nasional oleh Menteri Susi.
“Peserta menjadi yakin bahwa ideologi Pancasila dan strategi Trisakti mampu untuk mensejahterakan rakyat baik di daerah sekaligus untuk skala nasional,” kata Eva Sundari.
Diskusi yang bertemakan Poros Maritim Dunia itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pendidikan Sekolah Partai di PDI Perjuangan.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.