Survey SMRC: Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi Meningkat

0
153
Jelang dua tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi menunjukan tren meningkat. Hal itu tergambar dalam hasil suvey nasional terbaru lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Juli 2016.
Saat survey dilakukan, sebanyak 67% warga Indonesia menyatakan puas dengan kinerja Jokowi. Sementara, hanya 30% warga menyatakan kurang/tidak puas.
Sebagai perbandingan, satu tahun lalu (Juli 2015), yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi baru mencapai 41%, sedangkan yang menyatakan kurang/tidak puas mencapai 55%.
Data ini disampaikan oleh Sirojudin Abbas, Direktur Program SMRC, dalam presentasi survei nasional nasional SMRC di Jakarta, Minggu (24/7/2016. Penelitian berskala nasional itu sendiri dilakukan pada 22-28 Juni 2016, dengan jumlah responden 1027, yang ditarik secara multistage random sampling.
Sejalan dengan itu, rakyat Indonesia terlihat optimistis dengan kepemimpinan Jokowi. Survei SMRC menunjukkan warga yakin akan kemampuan Jokowi  memimpin Indonesia menjadi lebih baik mencapai 72%, sementara yang kurang/tidak yakin hanya mencapai 22%.
Dengan persepsi semacam itu, menurut Sirojudin, bisa dipahami bila rakyat Indonesia nampak optismistis dengan perjalanan bangsa di bawah Jokowi.
“Sekitar 76,5%  warga menyatakan Indonesia bergerak ke arah jalan yang benar, sementara hanya 12,5% yang menyatakan kea rah jalan yang salah. Demikian pula 62,5% warga menyatakan puas dengan jalannya demokrasi, sementara yang menyatakan kurang/tidak puas hanya 29%,” ujar Sirojudin.
Optimisme ini juga terlihat ketika responden diminta membayangkan kondisi ekonomi sekarang dan setahun ke depan, sebagai berikut:
–   42% mengatakan kondisi ekonomi rumah tangga saat ini lebih baik dari setahun yang lalu, sementara yang mengatakan lebih buruk hanya 24%
–   61% mengatakan kondisi ekonomi rumah tangga setahun ke depan akan lebih baik, sementara yang mengatakan lebih buruk 6%.
–   67% warga menyatakan kondisi ekonomi nasional saat ini lebih baik dari setahun yang lalu, semetara yang menyatakan lebih buruk hanya 23%.
–   55% menyatakan kondisi ekonomi nasional setahun ke depan akan lebih baik, sementara yang mengatakan akan lebih buruk hanya 8%.
“Data ini menunjukkan warga pada dasarnya opitmistis menghadapi ekonomi masa depan. Ini merupakan modal psikologis penting bagi pemerintah,” tambah Sirojudin.
Selain itu, lanjutnya, hasil survey juga menunjukkan bahwa mayoritas warga mengapresiasi beragam upaya pemerintah  untuk melayani kebutuhan masyarakat luas  dan membangun infrastruktur, sebagai berikut:
–   48% warga menyatakan kerja pemerintah Jokowi untuk membuat obat-obatan terjangkau warga semakin baik daripada tahun lalu, sementara yang menyatakan semakin buruk hanya 10%.
–   61%  warga menyatakan kerja pemerintah Jokowi untuk membuat pelayanan kesehatan/rumah sakit terjangkau warga semakin baik daripada tahun lalu, sementara yang menyatakan semakin buruk hanya 6%.
–   46% warga menyatakan kerja pemerintah Jokowi untuk membuat sekolah dan pendidikan tinggi terjangkau warga semakin baik daripada tahun lalu, sementara yang menyatakan semakin buruk hanya  9%.
–   68% warga menyatakan kerja pemerintah Jokowi untuk membangun jalan umum  lebih baik daripada tahun lalu, sementara yang menyatakan semakin buruk hanya 8%.
–   49% warga menyatakan kerja pemerintah Jokowi untuk membangun sarana transportasi umum lebih baik daripada tahun lalu, sementara yang menyatakan semakin buruk hanya 8%.
–   47% warga menyatakan kerja pemerintah Jokowi untuk menghilangkan rasa takut atas terorisme semakin daripada tahun lalu, sementara yang menyatakan semakin buruk hanya 9%.
–   40% warga menyatakan kerja pemerintah Jokowi untuk menekan tingkat korupsi semakin  baik daripada tahun lalu, sementara yang menyatakan semakin buruk hanya 24%.
–   44% warga menyatakan kerja pemerintah Jokowi untuk menghilangkan ancaman narkoba semakin daripada tahun lalu, sementara yang menyatakan semakin buruk hanya 18%.
–   30% warga menyatakan kerja pemerintah Jokowi untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat semakin baik daripada tahun lalu, sementara yang menyatakan semakin buruk hanya 15%.
–   47% warga menyatakan kerja pemerintah Jokowi untuk membangun kesetaraan hak warga semakin baik daripada tahun lalu, sementara yang menyatakan semakin buruk hanya 6%.
Sedangkan kinerja pemerintahan Jokowi pada hal-hal berikut masih dianggap kurang menggembirakan adalah:
       Membuat harga pokok terjangkau warga (lebih baik: 26%, lebih buruk: 29%)
       Menyediakan lapangan kerja (lebih baik: 21%; lebih buruk: 34%)
       Mengurangi pengangguran (semakin baik: 17%; semakin buruk: 34%)
       Mengurangi jumlah orang miskin (semakin baik: 21%; semakin buruk: 35%).
“Karena itu, walaupun kinerjanya dianggap positif, pemerintah Jokowi harus memberi perhatian lebih besar terhadap upaya mengurangi pengangguran, mengurangi jumlah orang miskin, menyediakan lapangan kerja, serta dalam membuat harga-harga kebutuhan pokok yang terjangkau oleh warga pada umumnya,” ujar Sirojudin.