
Jakarta – Tragedi perkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun (14 tahun), siswi siswi SMP di Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong, Bengkulu, pada 2 April 2016, telah mengundang simpati dari berbagai kalangan di seluruh Indonesia.
Minggu (8/5/2016) kemarin, simpati dan solidaritas pada Yuyun datang dari ratusan pengunjung Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Aksi solidaritas ini digelar dengan membubuhkan tanda tangan pada spanduk putih yang panjangnya 50 meter sebagai bentuk keprihatinan atas tragedi yang menimpa Yuyun.
Menurut koordinator aksi, Grace Natalie, kegiatan yang sama secara serentak digelar di sejumlah kota di Indonesia, seperti Bengkulu, Bandung, Padang, Palembang, dan Makassar.
“Spanduk ini akan kami bawa ke Bengkulu, kami tempel di tempat-tempat strategis,” katanya kepada Grace di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
“Aksi ini ini untuk menunjukkan bahwa kami akan mengawal agar hukum tetap berjalan,” ujar Grace.
Grace berharap agar para pelaku dihukum maksimal dan keluarga diberikan rehabilitasi berupa dukungan moral.
Selain menggelar aksi di Jakarta, pada pekan lalu Grace dan sejumlah rekannya mengunjungi keluarga Yuyun di Bengkulu.
Menurut Grace, kunjungan itu dilakukan untuk memberikan dukungan kepada keluarga dan berkomitmen menolak segala bentuk pelecehan seksual terhadap anak-anak Indonesia.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.