“Tetapi kita tidak perlu antipati atau trauma. Yang penting fakta sejarah tetang perilaku eks PKI itu jelas dan dipahami anak muda”
Jakarta – Masyarakat diminta tidak perlu takut terkait isu munculnya komunisme di Indonesia. Namun, karena rekam jejak Partai Komunis Indonesia (PKI) di masa lalu, masyarakat tetap harus mengedepankan sikap mawas diri.
Demikian ungkap Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Viva Yoga, usai diskusi bertajuk “Membedah Otak Pemimpin Bangsa” yang diselenggarakan KAHMI di Jakarta, Kamis (2/6/2016).
“Menurut saya kita tidak perlu takut dalam kemunculan komunisme tapi tetap harus mawas diri,” ujar Viva Yoga.
Viva menambahkan, generasi muda saat ini tidak begitu memahami ideologi dan sejarah. Oleh karena itu, tugas para pemimpin bangsa adalah memberikan fakta sejarah dan pemahaman ideologi yang benar.
Berdasarkan sejarah, politikus PAN ini mengatakan, eks pengurus Partai Komunis Indonesia (PKI) selalu melakukan kudeta secara inkonstitusional. Selain itu, komunisme juga bertentangan dengan ideologi Pancasila.
“Tetapi kita tidak perlu antipati atau trauma. Yang penting fakta sejarah tetang perilaku eks PKI itu jelas dan dipahami anak muda,” ujarnya.
Lebih lanjut Viva mengatakan, hak-hak keluarga eks PKI termasuk hak berpolitik saat ini telah dipulihkan dan sama dengan warga Negara lainnya, asalkan tidak membawa-bawa paham komunis.
Seperti diketahui, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan salah satu organisasi yang cukup sengit melawan sepak terjang PKI ketika partai itu berjaya di masa Orde Lama. Sehingga, pimpinan PKI saat itu sempat meminta agar HMI dibubarkan.