Surabaya – Sebanyak lima Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Surabaya yang ditunjuk Direktorat Jenderal pembinaan SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai pelaksana Program Sekolah Rujukan, Ahad, (23/10/2016) pagi menggelar sosialisasi. Pantauan indeksberita.com, lima SMA yang terdiri SMA Al Hikmah Surabaya, SMA Negeri 2 Surabaya, SMA Negeri 5 Surabaya, SMA Muhammadiyah 2 Pucang, dan SMA Khodijah Surabaya mendirikan booth. Masing-masing SMA memperagakan berbagai keunikan dan keunggulannya di depan panggung utama live performance Taman Bungkul Surabaya.
Sekretaris panitia sosialisasi Program Sekolah Rujukan, Abu Said Qhodri saat ditemui mengatakan, sosialisasi digelar untuk mengenalkan kepada masyarakat, bahwa di Surabaya sudah ada sekolah rujukan sebagai model lembaga pendidikan yang mempunyai keunggulan potensi maupun karakter.
“Sosialisasi ini juga sebagai langkah Direktorat Pembinaan SMA (Kemendikbud) untuk mensukseskan program pendidikan. Kebetulan lima SMA yang ditunjuk di Surabaya ini dan dinilai mempunyai keunikan dan potensi yang beda dibanding SMA lain. Yang menjadi landasan utama tentunya Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang sudah ditentukan Kemendikbud dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan sekolah, “ ujar Qhodri.
Pemberdayaan sekolah itu, lanjut Qhodri, selain sebagai subyek pendidikan yang berperan meningkatkan mutu sekolah juga membantu meningkatkan mutu sekolah lain.
“Kemendikbud secara SNP mengkategorikan ada SMA Rujukan dan Binaan. Nah, SMA Rujukan ini yang melakukan ke SMA Binaan, Seperti Al Hikmah, mempunyai berapa SMA Binaan, begitu juga SMA Khodijah dan SMA lainnya, “ jelas Qodri.
Kendati sosialisasi tengah diguyur hujan sejak acara dimulai, para siswa masing-masing SMA tampak antusias mengisi kegiatan. Seperti SMA 5 Surabaya dan SMA Khodijah Surabaya, di tengah guyuran hujan mereka mempergakan dance modern dan Tari Saman. “Inilah salah satu keunikan SMA Rujukan, “ pungkas Qhodri.