Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang membandingkan keberhasilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) membangun pedestrian di Surabaya sebagai keberhasilan kecil, membuat Risma dan masyarakat Surabaya tersinggung.
Pasalnya, Ahok juga mengibaratkan keberhasilan tersebut hanyalah ukuran kecil, sama halnya seperti daerah Jakarta Selatan.
“Aku juga warga Surabaya yang punya harga diri,” tegas Risma di Surabaya, Kamis (11/9).
Menurut Risma, pernyataan Ahok tersebut menghina dan merendahkan warga Surabaya. Risma menjelaskan, Surabaya mempunyai luas 374 kilometer persegi, sedangkan Jakarta 661,5 kilometer persegi.
“Jadi Surabaya itu separo lebih dibandingkan Jakarta,” katanya.
Jadi, sambung Risma, jika dibagi rata enam wilayah Jakarta, maka Jakarta Selatan luasnya hanya sekitar 120 kilometer persegi. Maka otomatis Risma menjawab bahwa Surabaya tidak sama luasnya dengan Jakarta Selatan.
Risma juga menegaskan, bahwa di Surabaya ia sendirian menjabat wali kota. Namun Ahok dibantu oleh lima wali kota dan satu bupati, sedangkan anggaran belanjanya pun Kota Surabaya sebesar Rp7,9 trilliun dengan total penduduk sebanyak 2,9 juta jiwa, dibandingkan Jakarta, anggaran belanjanya sebesar Rp64 trilliun dengan total penduduk 10 juta orang.
“Jadi ini bukan masalah pencalonan gubernur atau tidak. Tapi kalau begini saya jadi harus ngomong. Kenapa Surabaya diserang terus, kalau begini kan Surabaya dihina. Kalau warga Surabaya marah bisa bahaya makanya saya memutuskan untuk komentar lebih dulu,” ujar Risma.
Risma mengatakan, persaingan di pilgub DKI Jakarta tidak sepatutunya membawa bawa kota Surabaya. Apalagi, mencecar Risma dari banyak aspek seperti saat ini.
Bahkan Risma mengatakan seharusnya Ahok tidak perlu khawatir dan takut kalah.
“Aku salah apa? Warga Surabaya salah apa? tidak usah takutlah Pak Ahok, wong beliaunya itu incumbent (petahana),” kata Risma.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.