Bogor – Dinas Koperasi (Dinkop) Kota Bogor memberi batas waktu hingga tahun depan kepada koperasi yang tidak sehat. Jika hingga semester awal 2017 mendatang masih belum ada perbaikan, maka sebanyak 478 koperasi bakal dibubarkan.
“Tahun ini, 50 koperasi yang tidak sehat dan sudah dilakukan evaluasi, serta akan dibubarkan,” kata Kepala Dinkop Kota Bogor, Eko Prabowo saat diwawancarai indeksberita.com di kantornya, Selasa (27/9/2016).
Ia melanjutkan, jika masih belum memperlihatkan kemajuan maka sebanyak total 328 koperasi yang tidak sehat akan dibubarkan semua pada semester pertama.
“Total keseluruhanya, jadi 478 koperasi. Pembubaran ini karena Dinkop Kota Bogor punya agenda besar untuk menggeliatkan koperasi. Terkait benturan modal yang dialami banyak koperasi, Dinkop sudah membuat ketentuan lembaga keuangan mikro harus berbadan hukum sesuai UU No 17 tahun 2012. Koperasi sudah berdiri lebih dari 3 tahun, tinggal diformal legalitaskan saja. Dinkop Kota Bogor sendiri siap memberikan pelayanan pendampingan gratis untuk pembentukan akte notariat,” tukasnya.
Kedepan, sambung Eko Prabowo, pihaknya juga akan membidik 119 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada di wilayah Kota Bogor.
“Nantinya 119 LKM itu akan jadi garapan baru untuk menggeliatkan koperasi di Kota Bogor,” tukasnya.
Pada bagian lain, pegiat koperasi Kota Bogor, Atty Somadikarya berharap budaya membangun ekonomi rakyat melalui koperasi harus kembali dibangkitkan. Selain itu, koperasi di Kota Bogor harus mampu turut serta menuntaskan program prioritas di Kota Bogor, salah satunya perangi para rentenir atau lintah darat.
“Menurut pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, fungsi dan peranan koperasi diantaranya adalah berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Jadi, koperasi harus digeliatkan, dibumikan memberdayakan masyarakat kecil seperti pedagang kaki lima, buruh dan lainnya. Tujuannya agar bisa bisa membasmi rentenir dan bank keliling di Kota Bogor. Saya sangat prihatin banyak koperasi yang gulung tikar di Kota Bogor,” tuntasnya. (eko)