BOGOR – Memasuki pekan kedua Ramadan, harga sembilan bahan pokok (sembako) di beberapa pasar tradisional Kota Bogor masih mengalami kenaikan sekitar 10 persen dari harga biasanya. Pantauan indeskberita.com di dua pasar tradisoinal terpisah yakni Pasar Anyar dan Jambu Dua, harga telur, gula, dan daging belum turun. Jika sebelum Ramadan, telur dihargai Rp18 ribu setiap kilonya, sekarang sudah naik menjadi Rp20 ribu perkilonya.
Sementara, harga gula terpantau sudah mencapai Rp 14 ribu per kilonya dari yang sebelumnya hanya Rp. 12.500 perkilonya. Sedangkan, harga daging sapi sekarang sudah Rp 120 ribu perkilonya dan ayam sudah di kisaran Rp 35 ribu per ekor.
“Kenaikan ini mungkin karena makanan manis diminati selama puasa. Jadi, harga gula, telur ikut naik. Begitu juga dengan daging sapi atau ayam. Itu yang membuat harga naik saat permintaan meningkat. Hal itu sering terjadi setiap bulan puasa dan akan makin merangkak naik mendekati lebaran nanti,” ujar Ningsih (45), pedagang sembako di Pasar Jambu Dua saat diwawancarai, Senin (13/6/2016).
Antisipasi meroketnya harga sembako di sejumlah pasar tradisional, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor menyampaikan akan menggelar operasi pasar dengan menyebar ribuan paket sembako ke enam kecamatan di Kota Bogor. Selain itu, pihaknya melalui Bulog Drive Jawa Barat juga akan menggelar operasi pasar daging sapi murah dengan harga Rp80 ribu/ kilogram.
“Kita akan siapkan operasi pasar saat harga sembako naik dan terjadi lonjakan harga di pasar,” kata Kepala Disperindag Kota Bogor Achsin Prasetyo.
Saat ditanya kapan waktunya, ia menjawab pekan depan. Saat ini pihaknya tengah menyusun persiapan.
“Sebaran paket sembako yang akan kita gelar meliputi minyak goreng, beras, daging ayam dan telur. Soal harga, dipastikan terjangkau. Pantauan sementara kami di sejumlah pasar tradisonal, harga masih normal dan di Kota Bogor belum terjadi kelangkaan sembako,” pungkasnya. (eko)