Seorang WNI Ditangkap di Marawi Karena Terkait ISIS

0
73

Indeksberita.com – Seorang WNI ditangkap di Marawi karena terkait ISIS atau kelompok militan yang berbaiat dengan ISIS. WNI (Warga Negara Indonesia) tersebut bernama Muhammad Ilham Syaputra dilaporkan ditangkap oleh Militer Filipina dalam operasi pembersihan di Kota Marawi,Mindanao, Filipina , Rabu (1/11/2017).

Kepala kepolisian wilayah Lanao del Sur, Joel Guyguyon mengungkapkan bahwa Ilham tiba di Manila sekitar November lalu atas undangan dari Isnilon Hapilon, pemimpin Abu Sayyaf yang disebut-sebut sebagai emir ISIS Asia Tenggara. “Dia diundang oleh Isnilon Hapilon untuk bergabung,” kata Guyguyon di Manila .

Guyguyon juga mengungkapkan, saat Ilham tertangkap , terdapat luka tembak di tubuhnya sehingga membutuhkan perawatan medis. Dan selanjutnya, pihak berwenang sedang mempersiapkan Ilham untuk menjalani pemeriksaan resmi di Kementerian Kehakiman.

“Kami tengah mempersiapkan laporan penyelidikan untuk mengajukan sejumlah tuntutan terhadapnya atas upaya pemberontakan dan terorisme,” tandas Guyguyon.

Sementara itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul membenarkan bahwa telah telah terjadi penangkapan terhadap Ilham tersebut.

“Terkait ditangkapnya Muhammad Ilham Syahputra oleh otoritas Filipina saat penyisiran wilalayah Marawi, yang bersangkutan diketahui adalah WNI,” papar Martinus di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Dalam pengakapan Ilham tersebut,lanjut Martinus, pihak otoritas keamanan Filipina juga menyita sejumlah barang bukti diantaranya granat, pistol, paspor, dan beberapa lembar uang dengan mata uang asing.

Martinus juga mengungkapkan bahwa saat ini Polri tengah mempersiapkan langkah-langkah hukum termasuk menyiapkan pengacara guna memdampingi Ilham sesuai standart ketentuan internasional terhadap Tahanan.

“Polri tengah membangun komunikasi intens dengan otoritas keamanan Filipina terkait langkah pemberian bantuan hukum, sebagaimana ketentuan yang diizinkan dalam aturan internasional.

Lebih lanjut,Martinus juga mengungkapkan bahwa Polri akan mengonfirmasi lebih lanjut seputar dugaan Ilham terlihat dalam aksi teror bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada 14 Januari 2016 lalu.

Martinus juga membenarkan bahwa ada keterlibatan kelompok teroris di Filipina dalam serangan teror bom Thamrin. Keterlibatanya,lanjut Martinus adalah dalam bentuk pengadaan senjata, pelatihan, pemasokan logistik, hingga pengiriman dana.

“Terkait keterlibatan Ilham, kita akan dalami lagi. Namun kalau dilihat, para pelaku dan kelompok bom Thamrin terkait juga dengan Filipina Selatan. Seperti senjata, pelatihan, pengiriman logistik, pengiriman uang, pertukaran pelatihan, hubungan kelompok bom Thamrin dan Filipina jadi satu,” pungkas Martinus.