Sekretaris DPC PDIP Kota Bogor Berkurban Setelah Menjadi Mualaf

0
89

BOGOR – Usai ijab kabul menyumbangkan 1 ekor sapi di Sukamulya RT 01/05, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur untuk kurban pada Hari Raya Idul Adha, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Atty Somadikarya mengatakan kepada awak media, tidak perlu dipublikasi. Sejak semula, ia mewanti-wanti tidak harus diekspos. Menurutnya, pemberian hewan kurban itu merupakan bagian dari ibadah sebagaimana anjuran agama Islam yang dianutnya.

“Saya pikir, tidak perlu dipublikasi dan tidak perlu difoto. Karena, niat saya untuk ibadah. Secara kebetulan, tahun ini saya memiliki rezeki,” tukas Atty kepada indeksberita.com, Senin (12/9/2016).

Anggota lesgilatif (aleg) DPRD Kota Bogor asal Daerah Pemilihan Bogor Timur dan Tengah ini berbagi pengalaman dengan awak media. Menurutnya, berkurban itu meningkatkan rezeki.

“Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, alhamdullilah setiap tahun saya tidak pernah lepas dari berkurban. Dan, mungkin juga itu rahasia Allah, saya merasakan ada keberuntungan dan rezeki. Apa yang saya lakukan ini, mungkin dialami juga oleh kebanyakan orang,” ujar mualaf yang mengaku awal mula memeluk Islam sejak menikah.

Atty juga mengutip Firman Allah, bahwa seseorang tidak akan pernah sampai kepada ketaqwaan dan tidak akan memperoleh keimanan yang sejati, bila kecintaannya kepada dunia mengalahkan kecintaannya kepada Allah SWT dan Rasulnya.

“Sebagaimana dijelaskan dalam QS Albaqarah (2):165. Jadi, qurban yang makna dasarnya persembahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT itu merupakan upaya untuk menggapai kasih sayang-Nya. Dan, Nabi Muhammad SAW sangat mengecam umatnya yang telah mampu berqurban, tetapi enggan untuk menunaikannya, hal ini tergambar dalam sabdanya: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami,” tuturnya.

Makna berkurban, lanjut Atty, kaum muslimin dilatih untuk meningkatkan rasa kemanusiaannya, mengasah kepekaannya dan menghidupkan hati nuraninya. “Setiap muslim harus memiliki rasa perhatian, kepedulian, solidaritas, dan persaudaraan antara sesama. Itu esensi Hari Raya Idul Adha,” tuturnya.

Kesimpulannya, kata Atty, ibadah qurban mempunyai nilai ketauhidan yang sangat kental.

“Jika seseorang telah terbiasa melakukan ibadah qurban dan mengetahui makna sebenarnya maka hatinya akan merasa lebih tentram dan nikmat dalam menjalankannya,” tutupnya. (eko)