“Yang saat ini dibutuhkan oleh rakyat saat ini adalah jaminan hidup sejahtera, bukan propaganda-propaganda negatif seperti yang terjadi saat ini dalam proses Pilkada jakarta,” kata Antoni Wijaya di Pasar Kalimalang, Cakung Barat, Selasa 14 Maret 2017.
Menurut Antoni, dalam kontestasi politik di Ibu Kota Jakarta saat ini masyarakat lebih banyak disuguhkan isu-isu negatif yang cenderung berdampak pada permusuhan satu sama lain dibandingkan program-program positif bagaimana membangun Jakarta dan warga Jakarta bisa hidup lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya.
“Ini yang kita sesalkan. Seharusnya kampanye pemilihan calon gubernur itu kampanye gagasan, bukan kampanye negatif. Isu agama lah, isu SARA lah, itu bukan isu yang mendidik rakyat Jakarta loh,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai Ibu Kota Negara Indonesia, Jakarta adalah barometer politik ditingkat nasional maupun internasional. Sehingga ia mengajak seluruh tim pemenangan dan simpatisan calon gubernur untuk bijaksana dalam memainkan isu selama masa kampanye putaran kedua nanti.
“Sudahlah, hentikan isu-isu murahan yang berbau SARA itu, rakyat sudah muak dengan isu murahan seperti itu. Rakyat menginginkan kesejahteraan, lihat itu masyarakat sangat antusias datang meramaikan pasar murah yang kita lakukan, itu artinya saat ini rakyat ingin kesejahteraan bukan permusuhan,” tambahnya sambil menunjuk antrian ratusan warga Cakung Barat di Pasar Murah yang digelar BMI.
Untuk diketahui, hari ini, Banteng Muda Indonesia (BMI) menggelar Pasar Murah dalam rangka memperingati HUT BMI bersama rakyat yang ke 17 tahun. Menurut Antoni, rangkaian ulang tahun BMI yang ke 17, pihaknya menyiapkan 17.000 paket sejumlah bahan pokok yang dijual dalam Pasar Murah BMI untuk warga yang membutuhkan. 17.000 paket bahan-bahan pokok itu rencananya akan digelar di 52 titik di daerah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.