Padang – Sarman, calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2016-2020 melakukan deklarasi di kampung halamannya, Suliki, Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Minggu (25/9/2016). Ia akan mengunjungi rumah Tan Malaka dan kantor Aspro PSSI Sumatera Barat.
Dalam Kongres PSSI yang akan digelar pada 17 Oktober 2016 mendatang, Sarman akan bertarung dengan calon Ketum PSSI lainnya antara lain Moeldoko dan Pangkostrad Mayjen Edy Rahmayadi.
Pencalonan Sarman tak lepas dari keinginan untuk mereformasi total pengelolaan sepakbola yang selama ini menurutnya telah salah urus. Hal itu terbukti dari minimnya prestasi dan manajemen organisasi yang memprihatinkan.
“Lihat saja sampai saat ini PSSI saja tadak punya kantor, padahal organisasi ini sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka,” kata Sarman.
Oleh karena itu, menurut Sarman, Sepak Bola itu harus merdeka dalam arti lepas dari intervensi pemerintah, anasir-anasir partai politik, militer aktif, dan kepentingan politik kelompok tertentu.
Ia juga menilai, selama ini PSSI dikelola tanpa ada tujuan (goal) yang jelas.
“PSSI harus memiliki goal dan tujuan itu adalah Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia 2022,” ujarnya.
Dalam rangka pencalonannya, Sarman telah berkeliling dunia untuk melakukan studi banding ke sejumlah federasi sepak bola negara Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika.
Mengenai peluangnya, Sarman mengaku optimis. “Sudah saatnya sepak bola harus merdeka dan inilah saatnya,” pungkasnya