Banjir bandang di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara sejak 10 Juni 2019 silam menyisakan kerugian yang cukup parah bagi masyarakat. Hingga Minggu 16 Juni 2019, sedikitnya 2.207 kepala keluarga (KK) atau 8.489 orang warga Konawe Utara bertahan di pengungsian akibat tempat tinggal mereka hanyut diterjang banjir.
Bahkan menurut Kabag Humas Pemkab Konawe Utara, La Ode Aminuddin, saat ini warga dari 7 Kecamatan yang terdampak banjir bandang akibat meluapnya 3 sungai yaitu Sungai Lalindu, Sungai Walasolo, dan Sungai Wadanmai tersebut mencapai 18.765 jiwa.
“Ketujuh kecamatan yang terkena banjir di Kabupaten Konawe Utara meliputi Kecamatan Andowia, Asera, Landawe, Langgikima, Oheo, Wiwirani, dan Motul,” ungkap Aminuddin, Minggu (16/6/2019).
Diketahui, selain mengakibatkan warga terpaksa mengungsi, banjir tersebut juga mengakibatkan 370 unit rumah hanyut dan 1.837 unit terendam air. Pasalnya, saat banjir menggenangi kawasan itu, ketinggian air mencapai 3 hingga 4 meter.
“Tak hanya rumah warga, namun banjir juga menghanyutkan dan menggenangi delapan unit masjid,” papar Aminuddin.
Genangan air, lanjut Aminuddin, membuat fasilitas umum hingga saat ini nyaris lumpuh. Menurut Aminuddin, ada 4 buah jembatan hanyut dan 1 buah jembatan terendam air. Sedangkan fasilitas pelayanan yang lumpuh diantaranya, 4 unit Puskesmas dan 3 unit Puskesmas pembantu terdam air.
“Selain itu, ada satu unit gudang obat, kemudian tiga pasar tradisional, serta satu ruas jalan Trans Sulawesi yang terndam,” imbuhnya.
Tak hanya itu, banjir juga membuat aktivitas belajar mengajar lumpuh total. Aminudin mengungkapkan ada 10 unit Sekolah Dasar yang terendam air, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak tiga unit, dan Taman Kanak-Kanak sebanyak 17 unit.
Lebih lanjut Aminudin mengungkapkan, banjir juga menyisakan kerugian pertanian dan perikanan yang meliputi 970,3 hektare areal persawahan, 83,5 hektare areal tanaman jagung sebanyak 11 hektare.
“Tak hanya itu, 420 hektare areal tambak juga tergenang,” pungkasnya.
Sementara dalam penanganan evakuasi, personel yang dilibatkan dalam penanganan banjir tersebut sebanyak 506 orang yang terdiri dari BPBD Provinsi (9 orang), BPBD KOnawe Utara (29 orang), Kodim, Korem, Polairud, Brimob, Basarnas, Polri, Tagana, PMI, dan Pramuka.