Kamis, 21 September 23

Ruhut Sitompul: Jangan Suruh Aku Mundur, tapi Pecat Aku

Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mempersilakan Partai Demokrat memecat dirinya apabila merasa tidak lagi membutuhkannya. Namun, Ruhut menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengundurkan diri dari partainya tersebut karena selama ini Ia mengaku telah menjadi kader yang baik.

“Jangan suruh aku mundur, tapi pecat aku, maka aku nanti akan menjadi tokoh independen,” kata Ruhut usai menghadiri rilis survey Populi Center, di kawasan Slipi, Jakarta, Kamis (6/10).

Seperti diketahui, Ruhut berbeda sikap dengan Partai Demokrat dalam Pilkada DKI Jakarta. Sejak awal Ruhut tegas menyatakan mendukung Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada Jakarta 2017 mendatang.

Ruhut bahkan didapuk jadi salah satu juru bicara di tim pemenangan Ahok-Djarot yang diketuai oleh Prasetio Marsudi.

Ia bahkan bergeming kendati Partai Demokrat bersama PKB, PPP, dan PAN memutuskan mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Ditambahkan Ruhut, dirinya menyerahkan keputusan soal statusnya kepada pimpinan Partai Demokrat. Namun demikian dia meyakini Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sangat menyayangi dirinya.

“Kalau aku mau dipecat tolong dipikirkan juga, seandainya pecat Ruhut lalu Ahok menang, bagaimana Partai Demokrat nanti dibilang memecat pemenang. Partai Demokrat tidak pecat aku itu karena SBY sayang sama aku, mungkin juga aku dianggap aset,” kata Ruhut.

Menurutnya, SBY tahu persis perjuangan dirinya ikut serta membesarkan Partai Demokrat. Dia menegaskan keringat, darah dan air matanya sudah pernah tercucur untuk Demokrat.

Ruhut juga mengaku tidak takut dianggap sebagai mata-mata Demokrat di tim Ahok sebab menurut dia, semua orang mengetahui ketulusannya dalam berpolitik. Buktinya, kata dia, dirinya dimasukkan di dalam tim pemenangan sebagai juru bicara Ahok-Djarot.

“Aku tidak pernah minta-minta masuk tim, aku sebenarnya malah maunya jadi juru kampanye. Dengan masuk tim aku kan jadi harus blusukan, dan lain-lain. Tapi yang jelas saat ini jabatan aku di struktural partai sudah aku tinggalkan. Kalau perlu jabatan DPR juga akan aku tinggalkan,” kata Ruhut.

Di bagian lain, Ruhut menyampaikan bahwa secara pribadi Ia kecewa lantaran Demokrat mendukung Agus Harimurti Yudhoyono di Pilgub DKI Jakarta. Bagi Ruhut, Agus masih terlampau dini atau muda untuk didorong maju dalam kontestasi pilkada sekelas DKI Jakarta.

“Untuk bupati dan wali kota yang dari TNI itu minimal pangkatnya Letkol, sedangkan untuk Gubernur minimal Bintang Dua. Mas Agus ini jenius, orang hebat. Tapi bicara umur dan rekam jejak, dia itu Mayor, itu fakta. Aku tidak tahu siapa pembisiknya, terlalu dini, aku kecewa,” beber Ruhut.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait