BOGOR – Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kota Bogor diketahui banyak yang menunggak. Jumlahnya, mencapai 81 ribu. Sementara, jumlah peserta BPJS Kesehatan Kota Bogor saat ini tercatat ada 984 ribu. Sedangkan yang belum menjadi anggota BPJS ada 274 ribu orang. Demikian dikatakan Sekdakot Bogor, Ade Syarif Hidayat.
“Ketika sakit, mereka (red. peserta) mendaftar ke BPJS, tetapi selanjutnya mereka tidak mau membayar,” ungkapnya kepada indeksberita.com di Balaikota Bogor, baru-baru ini.
Berkaitan jumlah tunggakan yang cukup besar, sambungnya, masyarakat diminta untuk segera melunasinya. Selain itu, kedepan pemkot juga akan mengimbau masyarakat untuk menjadi peserta BPJS sesuai amanat Undang-Undang No.40 tahun 2014 yang menyatakan tahun 2019 seluruh masyarakat harus terjamin kesehatannya melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
“Kita (red. Pemkot Bogor) juga akan memastikan jumlah masyarakat Kota Bogor, kemudian klasifikasi kelas yang dibutuhkan, dan mendata jumlah masyarakat tidak mampu. Ada empat perangkat daerah yang harus bersinergi yakni Dinas Sosial (Dinsos), bagian Hukum, BPJS dan Dinkes. Tentunya Pemkot Bogor akan terus mendorong target peserta BPJS Kesehatan di tahun 2019,” jelasnya.
Berdasarkan UU No.40 tahun 2014 Pemkot Bogor secara bertahap telah melakukan target pencapaian peserta BPJS Kesehatan tahun 2019. Sejak tahun 2014 sampai 2017 tercatat, sebanyak 724 ribu masyarakat Kota Bogor yang sudah diakomodir oleh BPJS melalui berbagai program seperti Penerima Bantuan Iuaran (PBI), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD).