Sabtu, 23 September 23

Repdem Jabar: Jangan Ada Penodaan Kebhinnekaan

BOGOR – Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Barat, Diah Pitaloka mengecam aksi pembubaran acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Bandung pada Selasa (6/12/2016) sore oleh massa Pembela Ahli Sunnah (PAS). Menurutnya, hal itu tidak boleh terjadi, sebab berpotensi menodai kerukunan umat beragama dan juga sebagai bentuk intoleransi.

“Indonesia ini didirikan bukan untuk satu golongan atau satu agama. Tapi untuk semua warna negara. Pesan kebangsaan itu yang disampaikan Proklamator RI, Bung Karno,” ujar politisi wanita yang juga anggota DPR RI PDI Perjuangan dari Dapil Kota Bogor-Cianjur, Rabu (7/12/2016).

Saat diwawancarai indeksberita.com, Diah berharap aparat pemerintah dan semua elemen masyarakat bisa menjaga suasana yang damai dan sejuk bagi seluruh warga.

“Sangat tidak elok dan tidak Pancasilais, di era saat ini kebhinekaan masih ternoda. Semestinya, kesadaran akan adanya kemajemukan kita sebagai bangsa adalah penting. Sebab, dengan terbangunnya budaya saling hormat menghormati antara pemeluk agama inilah Indonesia bisa kokoh berdiri. Dan, dengan bersatu Indonesia bisa bergerak maju,” imbuhnya.

Sementara, Ketua Repdem Bogor, Dody Achdi Suhada juga mengingatkan perlunya merawat Bhineka Tunggal Ika dengan saling menghormati antarumat beragama.

“Siapa pun yang menjadi penghuni Indonesia, memiliki kewajiban yang sama merawat kebhinekaan bangsa yang majemuk de­ngan saling menghormati antar umat beragama. Sebab, negara ini mengakui bebe­rapa agama, maka sangat diharapkan saling menjaga kerukunan antar umat ber­agama,” tukasnya.

Dody mengatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia ada­lah negara hukum. Hukum harus diapli­ka­sikan untuk keutuhan Bhinneka Tunggal Ika.

“Sebagai negara hukum, ada yang membuat (hukum) dan harus ada juga yang melaksanakannya, di sinilah peran masyarakat, juga ormas berkewajiban menjaga kedaulatan Bhineka Tung­gal Ika. Kami, Repdem berharap tidak terulang lagi penodaan kebhinekaan,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Selasa (6/12) sore, massa Pembela Ahli Sunnah (PAS) membubarkan kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung. Massa PAS dipimpin oleh Ustadz Muhammad Ro’in merangsek masuk kedalam ruang utama dan membubarkan jemaat yang sedang menyanyikan kidung di atas panggung. (eko)

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait