Rabu, 27 September 23

Ratusan Buruh Boikot PT.KHL Di Nunukan

Sudah lebih dari 24 jam ratusan buruh/karyawan PT. Karang Joeang Hijau Lestari (KHL) yang tergabung dalam Solidaritas Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Nunukan, melakukan Aksi Boikot. Mereka menduduki Pabrik/Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) hingga menyebabkan puluhan truk pengangkut buah sawit tidak dapat memasuki lokasi pabrik. Tindakan para buruh tersebut mengakibatkan operasi pusat perkebunan sawit tersebut terhenti.

Dari pantauan indeksberita.com di lapangan, jumlah massa terus bertambah memadati area pabrik. Sementara pihak keamanan yang terdiri dari TNI/Polri dan Petugas Keamanan Perusahaan tampak berjaga-jaga di depan pintu pabrik, perkantoran, dan di tempat-tempat vital lainya.

raw

Ketua SBSI Cab.Nunukan, Iswan Kinsank yang memimpin langsung massa tersebut mengatakan bahwa aksi itu adalah puncak dari kekecewaan para karyawan terhadap pihak managemen perusahaan yang tidak punya itikad baik pada kesepakatan yang telah dimediasi oleh Dinsosnakertrans Nunukan pada 2 Desember lalu.

“Beberapa kebijakan managemen KHL ini sungguh tak manusiawi, salah satunya adalah Mutasi Karyawan ke Kutai Barat tanpa disertai isterinya. Dan bagi mereka yang menolak akan terkena PHK sepihak” ungkap Iswan.

Disamping itu, Iswan menambahkan bahwa Mangemen KHL mempekerjakan karyawan dengan gaji tak sesuai UMK dan melakukan PHK masal tanpa pesangon, sebagaiman yang diamanatkan dalam Pasal 156 UUK No 13 tahun 2003. Masih menurut Iswan, karyawan tidak diberikan jaminan sosial, sehingga apabila ada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, perusahaan sama sekali tak memberi santunan.

“Kami rasa ini memang sudah diluar batas kewajaran dari kebijakan yang diberlakukan perusahaan pada karyawanya. Pemotongan gaji untuk biaya rumah, listrik dan air bersih tidak diringi dengan pemberian kesejahteraan yang setara. Bahkan justru gaji yang diberikan pada karyawan tak sesuai UMK. Belum lagi tindakan abai perusahaan pada generasi penerus. Sudah tahu banyak anak-anak karyawan yang masih sekolah, tapi perusahaan tak memfasilitasi anak-anak tersebut dengan kendaraan sekolah padahal jarak untuk menuju sekolah terbilang jauh. Seolah perusahaan ini hanya mengambil untung semata, tanpa mau memperhatikan nasib penerus bangsa ini kelak,” paparnya.

Sementara itu menyinggung jumlah massa yang semakin bertambah, Saddam Husein, kordinator lapangan dari aksi tersebut mengungkapkan bahwa mereka datang dengan sukarela. Menurutnya selama ini seakan-akan terjadi pembiaran, sehingga kesewenang-wenangan perusahaan terhadap karyawanya semakin menjadi-jadi. Iya menegaskan bahwa pihaknya akan tetap bertahan terhadap aksi pemboikotan pabrik tersebut sampai tuntutan mereka dipenuhi.

“Perusahaan bukan lagi sekedar melakukan kebijakan sepihak, tapi ini sudah berbicara pada pelanggaran Hak Azasi Manusia. Untuk itu kami minta pada Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Nunukan agar turun tangan menyelesaikan masalah ini. Sampai kapanpun kami tidak akan membuka pabrik ini, jika belum ada kejelasan seperti apa nasib para pekerja,” ungkap Saddam dengan nada tegas.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Managemen PT.KHL belum dapat dikonfirmasi, namun dari info yang beredar, semalam telah terjadi perundingan antara pihak perusahaan dengan perwakilan karyawan namun masih menemui jalan buntu.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait