Minggu, 24 September 23

Puncak Perayaan HUT ke 44 KSPSI, Dihadiri oleh 3000 Anggota

Tahun ini KSPSI ( Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), merayakan hari ulang tahun (HUT) yang ke 44. Oleh anggotanya, hari jadi ini dirayakan secara beragam dicabang-cabang, mulai dari santunan anak yatim, dan diskusi, dan puncak acaranya adalah acara peringatan hari jadi secara nasional. Sedangkan peringatan HUT ke 44 KSPSI secara nasional diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta. Hal tersebut dijelaskan oleh Subyanto, Ketua Panitia  HUT ke-44 KSPSI.

Acara HUT ke 44 KSPSI ini berjalan meriah. Selain dihadiri oleh 3.000 buruh dari seluruh Indonesia, juga dijadiri oleh beberapa menteri dan pejabat negara, antara lain: Menaker Hanif Dhakiri, Menhukham Yasonna Laoly, Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Eko Putranto, dan Wakapolri Komjen Sjafruddin. Selain pejabat negara, tampak perwakilan pengusaha dan Pimpinan Organisasi Buruh Malaysia. Mereka duduk mendampingi Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea.

“Hari ini merupakan puncak dari rangkaian acara yang kami laksanakan. Acara ulang tahun ini mulai dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Baik dalam bentuk kegiatan sosial seperti santunan anak yatim, pendidikan dan diskusi,” kata Ketua Panitia, Subyanto. Dalam sambutannya pula, dia menjelaskan bahwa peringatan haru jadi ini berasal dari swadaya organisasi.

Sementara Menaker Hanif Dhakiri menjelaskan bahwa buruh memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. “Buruh menjadi kekuatan penting dalam mewujudkam pertumbuhan di sektor perekonomian bangsa,” ujar Hanif. Untuk itu Hanif mengajak kaum buruh untuk memelihara pertumbuhan ekonomi.

Dalam kesempatan acara ini, KSPSI juga memberikan penghargaan kepada tokoh buruh almarhum Jacob Nuwa Wea. Jacob dianggap berjasa memperjuangkan dan memberdayakan kesejahteraan buruh di Tanah Air.

Untuk diketahui, usia 44 tahun KSPSI diisi dengan perjalanan panjang, sesuai dengan dinamika yang dialami organisasi. KSPSI, diawali saat dideklarasikannya Persatuan Buruh Seluruh Indonesia oleh para tokoh perjuangan buruh pada itu, pada tanggal 20 Februari 1973. Mereka kemudian membentuk FBSI (Federasi Buruh Seluruh Indonesia). FBSI kemudian  menjadi SPSI atas tuntutan pemerintah Orde Baru. Atas tekanan didalam dan diluar organisasi, bentuk organisasi menjadi Federasi kembali, dan menjadi Federasi SPSI. Sempat pecah diawal reformasi, dengan lahirnya SPSI Reformasi, lalu bentuknya menjadi Konfederasi, dengan KSPSI seperti saat ini. Bentuk konfederasi tahun 2000.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait