Mogok massal angkutan kota (angkot) Kabupaten Bogor lintas trayek digelar ribuan sopir angkot, sejak pagi tadi. Aksi mogok tersebut didominasi angkot trayek perbatasan wilayah Kabupaten Bogor diantaranya trayek Cisarua, Cibedug, Cicurug, Pagelaran, Ciomas, Citereup, dan lainnya. Dan aksi mogok itu sebagai protes atas angkutan online di Kota dan Kabupaten Bogor.
Sekitar pukul 09.00 WIB pagi, aksi mogok tersebut dilakukan para sopir dengan memarkir kendaraan di pertigaan dekat jalan layang, Sholeh Iskandar. Terhitung hingga pukul 15.00 WIB saat berita ini ditulis, aksi mogok masih terus berlangsung, bahkan berlangsung ricuh. Pantauan indeksberita.com, beberapa angkot yang nekat melintas diberhentikan dan dipaksa ikut mogok. Angkot yang disweeping di pertigaan Kedunghalang diantaranya trayek 16, 07, 32, 08 dan 09.
“Seperti yang sudah disosialisasikan sebelumnya, kami angkot Kabupaten Bogor sudah menyatakan akan mogok pada hari ini (red. Senin, 20/3/2017). Aksi ini ini dilakukan sebagai sebagai bentuk protes atas angkutan online yang semakin marak, yang membuat pendapatan kami merosot,” ujar Ibrahim (40) saat diwawancarai media online ini.
Dikatakannya, selama ini sopir angkot merasa merugi karena sudah menunaikan kewajiban membayar izin trayek dan KIR, berbeda dengan angkutan online. “Angkutan online tidak bayar apapun, tapi bisa narik dimana saja tanpa batasan area. Mereka bahkan tak bayar retribusi apapun. Ini tidak adil,” kesalnya.
Aksi mogok sejumlah awak angkutan umum ini juga menjalar ke Kabupaten Bogor. Sejumlah angkot yang melintas di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor juga dipaksa kerumunan sopir untuk lakukan mogok.
“Kita mogok selain karena pembiaran angkutan online, juga karena diberlakukannya rerouting angkot di Kota Bogor yang membuat para penumpang sepi,” kata Irwan (35), pengemudi angkot saat mengajak mogok rekannya sesama pengemudi yang melintas di Jembatan Merah, Kota Bogor.
Pada bagian lain, Ketua Organda Kota Bogor Moch Ischak mengatakan sopir angkot Kota Bogor yang ikut melakukan aksi mogok hanya beberapa gelintir dan tidak meluas. Sebab, Jumat (17/3/2017) lalu pihaknya sudah mengumpulkan perwakilan sopir angkot lintas trayek Kota Bogor untuk tidak ikut mogok. “Para ketua jalur sudah kita ajak bicara pada Jumat lalu untuk tidak ikut-ikutan mogok,” tuturnya.
Dampak dari aksi mogok, para penumpang pun banyak yang terlantar, terutama siswa sekolah. Beberapa siswa SMK dan SMP di Kedunghalang terpaksa berjalan kaki pulang ke rumah akibat tidak ada angkot yang melintas. (eko)