Banjir musiman yang terjadi hampir tiap 6 bulan sekali di wilayah Nabawan dan wilayah Tenom, Sabah – Malaysia terasa sekali dampaknya bagi masyarakat Indonesia yang bermukim di 4 Kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Pasalnya setiap kali banjir tersebut terjadi, banjir yang dialirkan oleh Sungai Penawan dan Sungai Sadalin yang berada di Malaysia,airnya bermuara di sungai Sembakung ,Desa Labang,Kecamatan Lumbis Ogong sehingga sudah pasti pemukiman disepanjang Sungai Sembakung akan tergenang.
Seperti yang terjadi dalam 2 pekan ini. Sejak tanggal 30 Maret 2017, masyarakat di 4 Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Lumbis Ogong, Kec. Lumbis, Kec. Sembakung Atulai dan Kecamatan Sembakung, sebagian besar penduduknya terpaksa harus menghentikan aktivitasnya karena rumah mereka tergenang akibat banjir kiriman dari Sabah-Malaysia tersebut.
Terkait hal tersebut,Ketua Umum Pro Jokowi (PROJO), Budi Arie Setiadi, menyampaikan kerihatinanya serta simpati kepada masyarakat yang menjadi korban. Budi juga menuturkan bahwa musibah yang dialami masyarakat di 4 Kecamatan tersebut bukan persoalan biasa karena musibah yang dialami masyarakat itu hampir terjadi tiap 6 bulan dan  berawal dari banjir yang terjadi di Malaysia.
“Musibah yang dialami masyarakat di Perbatasan (Nunukan-red) itu bukan bencana biasa dan kita anggap sepele. Tempat tinggal mereka tergenang hampir tiap 6 bulan itu karena bersasal dari banjir yang terjadi di Negara tetangga Malaysia,” tuturnya pada indeksberita.com , Minggu (9/4/2017).
Budi menegaskan bahwa masyarakat di Indonesia khususnya di Perbatasan tak boleh mengalami lagi musibah yang seharusnya dapat dihindari. Ia meminta Pemerintah untuk lebih serius melakukan petbaikan pembangunan dan penguatan insfratruktur serta memberikan solusi konkrit agar kedepan musibah yang selama ini dialami masyarakat di 4 Kecamatan tersebut dapat dihindarkan.
“Sudah saatnya Pemerintah memperbaiki insfratruktur di daerah Pinggiran khusunya ditempat musibah itu terjadi dan Pemerintah harus melakukan pengawasan yang menyeluruh terhadap kemungkinan problem sosial yang timbul,” ujar sosok yang terkenal dekat dan loyal dengan Presiden Jokowi tersebut.
Budi juga menambahkan bahwa Pemerintah harus bersikap tegas terkait hal ini. Ia meminta Pemerintah untuk mengambil langkah-langkah kebijakan terhadap Pemerintah Kerajaan Malysia, karena sudah sejak tahun 1981,tiap banjir yang terjadi di daerah perbatasan yang berada diwilayah Malaysia,masyarakat yang tinggal di Perbatasan diwilayah Indonesia yang terkena dampaknya.
“Pemerintah harus segera  melakukan lobi dan negosiasi ke Negara Tetangga (Malaysia-red), agar Malaysia juga menyiapkan langkah-langkah konkrit sehingga saudara-saudara kita di Nunukan tidak lagi merasakan dampaknya jika diwilayahnya terjadi banjir,” pungkasnya.