BOGOR – Pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Benino Agrobie mengundurkan diri. Pernyataan pengunduran tersebut resmi disampaikan pria yang juga Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Bogor dalam surat tertulis yang ditandatanganinya pada 1 Agustus 2016 lalu. Benino sendiri dilantik menjabat Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor pada 9 Maret 2015 lalu. Belum diketahui apa yang menjadi penyebab, Benino Agrobie memilih mundur dari kepengurusan partai berlambang banteng moncong putih.
“Sudah dilakukan pembahasan siapa nantinya yang akan menggantikan posisi Benino Agrobie dalam rapat pleno, Rabu 31 Agustus 2016. Namun, rapat tersebut deadlock, jadi akan ditunda pada waktu mendatang,” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Atty Somadikarya di sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Jalan Ahmad Yani II, No 4, Kota Bogor, baru-baru ini.
Politisi wanita yang juga anggota DPRD Kota Bogor ini mengaku tidak tahu penyebab keputusan mundur Benino Agrobie.
“Soal apa alasan mundurnya saya tidak tahu. Soal pengganti posisi Beninoe yang menjabat sebagai Ketua BP Pemilu sekarang dijabat Rusmiatiningsih yang sebelumnya sebagai Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor. Sementara, posisi lowong di wakil sekretaris, akan kembali dibuka perekrutan,” tuturnya.
Santer terdengar, kabar posisi kosong akan kembali dijabat kader baru. Sebatas diketahui, saat ini sebagian besar pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, 70 persennya diwarnai wajah baru. Menanggapi berkembangnya isu perekrutan kader baru di jajaran DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Attie menolak berkomentar.
“Kalau soal itu tanya saja dengan pak ketua (red.Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar),” tuturnya.
Pada bagian lain, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata saat dikonfirmasi mengatakan, posisi lowong di DPC PDI Perjuangan Kota Bogor nantinya akan diisi kader wanita yang merupakan pendatang baru. Siapa dia? Dadang tidak menyebutkan, dan mengatakan pengisian kader perempuan tersebut berdasarkan surat keputusan DPC PDI Perjuangan Kota Bogor.
“Kader perempuan itu berdasarkan SK DPP PDI Perjuangan yang mengamanatkan 30 persen keterwakilan perempuan,” tukas Dadang yang belum lama ini juga mengangkat dua kader wanita sebagai pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Bogor yang terbilang baru bergabung.
Benino sendiri saat dikonfirmasi melalui telepon oleh media online ini, tidak diperoleh jawaban. Kepemimpinan DPC PDI Perjuangan Kota Bogor selama dinahkodai Dadang Iskandar Danubrata yang membuka pintu pada kader yang baru bergabung dikritisi aktivis Front Pemuda Penegak Hak Rakyat (FPPHR) Dedi Kurniawan. Pria yang akrab dipanggil Kodir dan mengaku bergabung dengan PDI Perjuangan sebelum meletusnya kasus kerusuhan 27 Juli 1996 mengaku menyayangkan kebijakan Dadang yang dinilai mengesampingkan kader lawas.
“Saya cuma prihatin dengan kepemimpinan saat ini dibawah Dadang Iskandar. Ada 70 persen pengurus baru yang tidak kenal sejarah PDI Perjuangan dirangkul jadi pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Bogor. Saat ini, orang-orang lama disingkirkan, dan yang baru yang tak bedanya orang indekosan malah diajak bergabung. Sepertinya Dadang lupa, kemenangan PDI Perjuangan Kota Bogor mencapai 18 persen itu karena jasa kader lawas dan pengurus terdahulu. Bukan para kader baru,” tuntasnya. (eko)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.