
Kersediaan air merupakan salah satu faktor penting dalam bidang pertanian, terutama untuk meningkatkan kapasitas produksi. Meski Indonesia memiliki curah hujan cukup tinggi terutama saat musim hujan, namun hal tersebut tidak menjamin ketersediaan air untuk irigasi serta merta terpenuhi, hal tersebut disebabkan karena jumlah bendungan kita masih sangat kurang.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat bertemu para petani Lampung di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung, yang kami lansir dari rilis yang dikeluarkan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin pagi ini. Acara pertemuannya sendiri diselenggarakan pada hari Sabtu, 24 November 2018, di Lapangan Dusun Pelayangan, Desa Pujodadi, Kecamatan Pardasuk, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung,
“Masalah di pertanian kita ini apa sih? Yang paling utama adalah air. Bukan hanya di Lampung saja, juga di NTB, NTT, dan provinsi yang lain. Kenapa air? Padahal kita musim hujan sering sekali hujan banyak, tapi waduk kita ini kurang,” ujar Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa jumlah bendungan di Indonesia saat ini masih kurang sekali, di mana sampai tahun 2014 jumlah bendungan dan waduk yang kita miliki baru 231 di seluruh Indonesia. Sebagai perbandingan, Presiden menyebutkan di Tiongkok terdapat 11.000 waduk dan bendungan. India memiliki 1.500 waduk, Amerika Serikat memiliki 6.100 waduk, dan Jepang memiliki kurang lebih 3.000 waduk dan bendungan.
“Oleh sebab itu inilah pekerjaan besar kita bagaimana menyediakan air untuk para petani, menyediakan irigasi ke sawah-sawah kita. Tanpa itu lupakan yang namanya ketahanan pangan. Kita harus sadar itu waduk kita kurang, bendungan kita kurang,” tuturnya.
Di Provinsi Lampung sendiri, Presiden menyebutkan baru proses pembangunan 2 waduk. Ia mengakui, banyak daerah juga meminta dibuatkan waduk karena infrastruktur untuk tampungan air ini masih kurang. Jika waduk sudah cukup, hal berikutnya yang harus dipikirkan adalah irigasinya, apakah itu irigasi primer, sekunder, atau tersier.
“Semuanya harus disiapkan. Ini pekerjaan besar kita, sehingga yang biasanya setahun menanam padi hanya panen sekali bisa panen dua kali. Yang biasanya bisa panen dua kali, bisa panen tiga kali,” ungkapnya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara temu petani Lampung ini yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, Ketua Petani Lampung Berjaya Arinal Djunaidi, dan Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.