Minggu, 2 April 23
Beranda Featured Posisi Kabareskrim, Pertarungan Kecil Menuju Kapolri

Posisi Kabareskrim, Pertarungan Kecil Menuju Kapolri

0
Posisi Kabareskrim, Pertarungan Kecil Menuju Kapolri
Foto: Istimewa

Jakarta – Jabatan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri sebentar lagi akan lowong, karena Komjen Pol Anang Iskandar akan memasuki masa pensiun terhitung pada 1 Juni 2016 mendatang.

Sejumlah jendera polisi kini mulai disebut-sebut dalam bursa calon pengganti Anang Iskandar.

Menurut Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane, perebutan jabatan Kabareskrim bisa menjadi pintu masuk calon Kapolri.

“Artinya, pertarungan perebutan posisi Kabareskrim menjadi pertarungan kecil, sebelum menuju pertarungan besar, yakni perebutan posisi Kapolri pada Juli mendatang,” kata Neta dalam siaran pers yang diterima indeksberita.com, Senin (16/5/2016).

Neta memprediksi, akhir pekan ini atau paling lambat pekan depan sudah ada nama Kabareskrim baru yang akan diumumkan kepada publik.

Menurutnya, perebutan posisi Kabareskrim ini menjadi panas dan penting, terutama setelah ada sinyal bahwa Presiden tidak akan memperpanjang masa jabatan Jenderal Badrodin Haiti, Kapolri saat ini.

“Apalagi, jajaran institusi keamanan lainnya juga tidak setuju ada perpanjangan jabatan Kapolri karena melanggar Undang undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri,” katanya.

Neta mengatakan, semula ada tiga nama yang muncul sebagai calon Kabareskrim, yaitu Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin (Akpol 84), Kapolda Metro Jaya Irjen Moegiarto (Akpol 86), dan Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian (Akpol 87).

Belakangan muncul nama Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf (Akpol 84).

Munculnya nama Anas Yusuf, menurut Neta, telah memunculkan spekulasi jika Anas terpilih sebagai Kabareskrim, maka mantan Kapolda Jawa Timur tersebut diperkirakan menjadi kuda hitam dalam bursa calon Kapolri pada Juli mendatang.

“Dengan masuknya nama Anas Yusuf, bursa Kabareskrim pun makin panas karena pertarungannya di antara Akpol 84,” ucapnya.

Sementara, lanjut Neta, keberadaan Irjen Moegiarto dianggap sebagian elit Polri masih terlalu muda dan baru saja duduk sebagai Kapolda Metro.

Sehingga keikutsertaannya dalam bursa Kabareskrim kurang mendapat dukungan.

“Sejauh ini calon kuat Kabareskrim masih dipegang Irjen Safaruddin. Siapa pun yang terpilih menjadi Kabareskrim, IPW beharap soliditas Polri tetap terjaga,” pungkasnya.