Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, dengan mempertimbangkan kesehatan, akan segera dimakamkan secara massal. Adapun lokasi pemakaman massal korban gempa Donggala dan Palu adalah di Poboya.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho, pemakaman massal sudah dimulai kemarin, Minggu 30 September 2018. Dan itu dilakukan setelah BNPB melakukan identifikasi.
Masih kata Sutopo, hal ini sesuai dengan rapat koordinasi antara Menko Polhukam, Kapolda Sulawesi Tengah, Gubernurnur Sulawesi Tengah, dan BNPD Sulawesi Tengah. “Segera dimakamkan. Hari ini jenazah banyak yang dimakamkan,” ujar Sutopo Purwonugroho di Jakarta, Minggu (30/9/2018).
Sutopo melalui akun twitter pribadinya, juga mengunggah lokasi pemakaman masal yang dimaksud. Lahan bertanah coklat tersebut nampak luas dan hanya ditumbuhi pepohonan setinggi orang dewasa.
“Peninjauan lokasi rencana tempat pemakaman umum Paboya yang disiapkan untuk pemakaman massal korban jenazah bencana gempa dan tsunami di Kota Palu,” tulis Sutopo dalam akun twitternya, Senin (1/10/2018).
Menurut Sutopo, sebelum dimakamkan, jenazah itu akan diidentifikasi terlebih dahulu. “Pemakaman segera dilakukan karena dapat mengganggu kesehatan masyarakat,” lanjut Sutopo.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto mengungkap, prajuritnya tengah menyiapkan lahan seluas 1.000 meter persegi yang akan digunakan untuk pemakaman massal. Hadi menyebut ukuran kuburan masal itu seluas 10×100 meter atau 1000 meter persegi.
Sekadar untuk diketahui, Paboya yang maksud dalam akun twitter Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho adalah Poboya. Lokasi selama ini dikenal sebagai tambang emas. Dan juga merupakan kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura), seluas 7.128 hektare.
Berada di sebelah timur Kota Palu, masuk wilayah Kecamatan Mantikulore berjarak 7,1 km dari Kota Palu. Poboya dikenal juga sebagai perbukitan dengan ketinggian 600 mdpl.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.