Yogyakarta – Untuk pencalonan kandidat walikota Yogyakarta, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Yogyakarta mengakui bahwa mereka belum siap. Hal itu diungkapkan oleh Muhammad Syafii selaku Kepala DPD PKS Kota Yogyakarta. Menurutnya, ketidaksiapan PKS dalam mencalonkan Walikota berlandaskan pada realitas politik yang dimiliki PKS antara lain sumberdaya yang dimiliki, terutama kandidat yang cocok. Untuk itu, hingga saat ini PKS hanya mempersiapkan kandidat wakil walikota yang dianggap terbaik menurut PKS.
Untuk penjaringan calon wakil walikota sendiri, PKS menempuh dua tahapan, yaitu tahapan survey penjaringan dan tahapan one man one vote. Hingga pada akhirnya menghasilkan tiga nama, yaitu; (1) Muhammad Zukrif Hudayah yaitu juga calon walikota Pilkada lima tahun yang lalu, (2) Basuki Adfuralahman dan (3) Dwi Budi Utomo.
“Karena kita kan berharap bahwa Pilwali ini bisa menghasilkan pemimpin Jogja yang secara normatif bisa lebih baik lagi dan kita juga melihat realitas politik kita. kalo melihat kekuatan politik PKS yang sekarang untuk menjadi calon walikota ya kelihatan kaya dagelan juga. Maka dari itu kami siap menjadi wakil,” Ujar Syafii saat ditemui di kantornya (5/9).
Diklarifikasi oleh Indeks Berita di kantornya, Muhammad Syafii selaku Kepala Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Yogyakarta menjawab bahwa hal itu belum pasti. Karena dengan parpol apapun PKS akan berpasangan nanti, tentunya parpol tersebut harus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Yogyakarta.
“Gak Cuma sama Gerindra, hampir semua partai kita semua sudah komunikasi, memang belum fiks kita mencapai sebuah kesepakatan. Kalo dibilang kesepakatan berarti calon kita sudah mantap nih dan sudah siap menerima kontrak politik dari PKS. Memperjuangkan visi PKS dan itungan kita juga menang kan,” pungkasnya.