Walau terhitung sebagai Provinsi termuda, namun Kalimantan Utara(Kaltara) terus berbenah dalam berbagai sektor termasuk Pariwisata. Sepanjang tahun lalu (2018) Pariwisata di Kaltara semakin berkembang yang ditandai dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara (Wisman).
Menurut berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman di Kaltara mencapai 28.472 kunjungan. Kunjungan wisman itu, terdata melalui tiga pintu masuk di Kaltara, Nunukan, Tarakan dan Malinau.
“Di Kabupaten Nunukan yang tercatat sebanyak 2.199 kunjungan, Long Bawan (Malinau) 731 kunjungan, dan Kota Tarakan 714 kunjungan,” ujar Gubernur Kaltara, Irianto, Rabu (20/2/2019).
Menurut Irianto, pertumbuhan pariwisata dan tingkat kunjungan wisman ke Kaltara ini, ditopang oleh keberadaan objek pariwisata yang ada. Termasuk, daerah terdekat dengan Kaltara. Dalam hal ini, Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kaltara menjadi salah satu pintu masuk wisman ke sejumlah objek pariwisata andalan Indonesia. Tak terkecuali, objek pariwisata Kaltara pun cukup mengundang minat wisman berkunjung. Seperti, ke TNKM di Malinau, KKMB di Tarakan, dan lainnya,” urainya.
Pertumbuhan pariwisata di Kaltara, menurut Irianto juga menggeliatkan sektor lain yang salah satunya adalah perhotelan. Menurut data BPS, pada Desember 2018, rata-rata jumlah kamar hotel berbintang di Kaltara yang terjual atau terpakai sebanyak 46,53 persen. Ini menunjukkan peningkatan dibanding Desember 2017, sebesar 11,21 poin.
“Untuk saat ini, hotel berbintang masih dominan berada di Tarakan. Sementara daerah lainnya, belum memiliki. Saya sangat berharap, investasi di bidang perhotelan dapat tumbuh sejurus dengan upaya pembangunan yang dilakukan Pemprov Kaltara,” ungkap Irianto.
Sementara itu, secara umum Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel dan akomodasi lainnya di Kaltara, untuk akhir tahun lalu mencapai 32,47 persen. Adapun urutan TPK masing-masing kabupaten/kota se-Kaltara periode Desember 2018, berurut dari yang tertinggi yakni Kota Tarakan dengan TPK 42,16 persen, Malinau 30,56 persen, Bulungan 23,41 persen, Tana Tidung 22,25 persen, dan Nunukan 13,13 persen.
“Tingginya tingkat hunian kamar ini, dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas perhotelan atau akomodasi lainnya. Juga kebutuhan calon konsumen, yang tentunya berbeda-beda. Selain itu, event juga turut mempengaruhi TPK itu,” paparnya.
Penyediaan aksesibilitas yang diupayakan selama ini, juga berpengaruh pada pertumbuhan pariwisata di Kaltara. Dari catatan BPS, untuk angkutan udara, jumlah pesawat yang berangkat dari 4 bandar udara (Bandara) di Kaltara sebanyak 991 unit.
4 bandara itu, yakni Bandara Internasional Juwata Tarakan, Bandara Nunukan, Bandara Seluwing Malinau dan Bandara Tanjung Harapan Bulungan. Sementara yang berangkat, mencapai 976 unit. Jumlah penumpang angkutan udara di Desember 2018, yang berangkat sebanyak 57.712 orang. Sementara yang datang, 52.954 orang.
Terkait tempat wisata, Kalimantan Utara diketahui tak kalah dari daerah lain dalam menyediakan keindahan serta keunikan flora dan fauna disamping juga situs-situs bersejarah. Pesona Alam Krayan, Pantai Batu Lamampu di Sebatik, Penangkaran Buaya di Juwata, Taman Wisata Gunung Rian, Pantai Tanah Kuning dan masih banyak lagi obyek wisata yang wilayah yang sebagian besar wilayahnya berada di Perbatasan dengan Sabah-Malaysia ini.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.