Usai kunjungan kerja ke luar negeri sejak Jumat (2/9) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9) pagi.
Dalam pengantar sidang, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dari pertemuan yang dilakukannya dengan beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Hangzhou, RRT, maupun di KTT ASEAN, Laos, terlihat sekali bahwa saat ini persaingan antar negara sangat sengit.
“Betapa kompetisi antar negara sangat sengit. Betapa nanti pertarungan antar negara dalam hal perebutan kue ekonomi, baik berupa investasi, baik berupa arus uang masuk, arus modal masuk itu, sangat sengit, sangat sengit sekali,” tutur Presiden.
Oleh karena itu, Presiden menekankan bahwa Indonesia kita harus menentukan dan tetap fokus pada apa yang akan menjadi “core” ekonomi kita.
Dengan demikian, sambung Presiden, pemerintah akan bisa membangun posisi, diferensiasi, dan “brand” negara Indonesia dengan tepat dan unggul dibanding negara-negara lainnya.
“Sehingga lebih mudah kita menyelesaikan persoalan-persoalan, tanpa harus kita kejar-kejaran apalagi kalah bersaing dengan negara lain,” tutunya.
“Akan kita lihat sebetulnya, terletak dimana yang harus diperbaiki, dimana yang harus kita waspadai”, pungkas Presiden.
Selain membahas hasil kunjungan kerja Presiden ke Tiongkok dan Laos, Sidang Kabinet Paripurna kali ini juga membahas evaluasi kebijakan ekonomi.
Nampak hadir Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, seluruh jajaran Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala BIN Sutiyoso.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.