Pengamat Politik Indonesian Public Institut (IPI), Karyono Wibowo, mengatakan, meskipun banyak penolakan di internal PDI Perjuangan terhadap pencalonan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), namun, dirinya menilai bahwa itu merupakan pilihan cerdas yang dipilih oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Seolah-olah terjadi penolakan dari kader PDI P adanya Ahok ini. Tetapi dalam pertarungan politik itu hal yang biasa,” kata Karyono dalam diskusi yang bertema “PILGUB DKI RASA PILPRES” di Jakarta Pusat, Rabu (28/9).
Lebih lanjut, kata Karyono, dalam mengelola Pilkada DKI Jakarta, PDI Perjuangan akan mendapatkan banyak keuntungan, jika nanti calon yang diusung menang.
“Keuntungannya adalah dari sosok Ahok. Karena PDIP sebagai pengusung utama Ahok-Djarot, meskipun didalam konstitusi tidak tertulis,” ujarnya.
Namun menurutnya, menjadi hal yang wajar jika PDI Perjuangan mendapatkan keuntungan, karena PDI P adalah partai pemenang di Pilkada DKI Jakarta pada pileg lalu.
“Keuntungan lain, ketika Risma didorong, keuntungannya adalah bagaimana menaikkan (posisi partai). Mungkin juga ada keuntungan lain dalam negosiasi politik,” tukasnya.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah mengusung calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di pilkada DKI Jakarta 2017 dan mencalonkan kadernya Djarot Saiful Hidayat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.