BOGOR – Setelah sejak tahun 2014 lalu lahan 1.8 hektar dibebaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, proyek pembangunan Stasiun Sukaresmi, Tanah Sareal, Kota Bogor malah batal. PT Kereta Api Indonesia (KAI) membatalkan secara sepihak pembangunan stasiun tersebut. Padahal, dari jauh hari kesepakatan antara pemkot dan PT KAI tersebut sudah dituangkan dalam Memorandum of understanding (MoU).
“Pembangunan Stasiun Sukaresmi ini adalah proyek insfrastruktur tahun 2014 yang diprediksi dapat memecah beban jumlah penumpang di Stasiun Bogor,” kata Wakil Walikota Bogor, Usmar Harimar, yang sehari sebelumnya, Kamis (21/7/2016) melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Chusnul Rozaki dan sejumlah kepala bidang.
Usmar menyesalkan pembatalan proyek tersebut. Pasalnya, pemkot sudah mengeluarkan biaya yang tidak kecil mulai dari pembebasan lahan dan pembiayaan lainnya. Terlebih, hal itu sudah diikat dalam kesepakatan bersama.
“Sayang kewajiban yang tercantum dalam MoU itu sampai dengan rapat koordinasi terakhir ternyata PT. KAI membatalkan MoU-nya. Dan, semestinya PT. KAI kena sanksi karena telah mengakibatkan rencana pembangunan Stasiun Sukaresmi menjadi tertunda dan masyarakat pun dirugikan,” ungkap Usmar.
Wakil kepala daerah asal Partai Demokrat itu menyampaikan, saat melakukan persiapan, pemkot dan PT KAI sudah menyanggupi untuk berbagi tugas. Pemkot Bogor sendiri sudah menunaikan kewajiban membangun infrastruktur kurang lebih 900 meter ruas jalan, berikut menyiapkan 1,8 hektar lahan untuk lintasan kereta. Sementara, PT. KAI dulu berkomitmen membebaskan sekitar 3,5 hektar lahan.
“Karena MoU itu sudah diputus maka Pemkot Bogor akan menawarkan proyek itu kepada pihak swasta. Tapi, untuk infrastrukturnya Pemkot Bogor yang mengerjakan. Karena itulah kenapa kita sidak sekarang, karena Sukaresmi akan kita percepat di tahun 2017 dengan harapan tahun 2018 selesai,” tuntasnya.
Sementara, saat media online ini akan mengkonfirmasi Kepala Stasiun Bogor, Sugi Hartanto, diperoleh informasi dari stafnya sedang tidak berada di tempat. Sebagai informasi, dalam perjanjian kerjasama rencana pembangunan Stasiun Sukaresmi 2014 lalu, Pemkot Bogor menyediakan fasilitas penunjang seperti trotoar dan underpass untuk menghindari pelintasan sebidang. Adapun pembangunan stasiun dan stabling dilakukan oleh PT KAI. Langkah ini dilakukan untuk menambah kapasitas angkut penumpang KRL dari Bogor.
Lokasi Stasiun Sukaresmi sendiri berada diantara Stasiun Cilebut dengan Stasiun Bogor. Jarak dari Stasiun Bogor sekitar 4,7 km, dari Stasiun Cilebut jaraknya sekitar 2,8 km. Keberadaan Stasiun Sukaresmi, semula diwacanakan untuk mengurai penumpukan penumpang di Stasiun Kereta Api Bogor, yang setiap harinya rata-rata mencapai 80.000 penumpang. Keberadaan Stasiun Sukaresmi kelak akan mempermudah warga Bogor menuju Jakarta atau sebaliknya dari Bogor ke Jakarta. Sebab, stasiun tersebut nantinya akan terintegrasi dengan kendaraan umum, baik angkutan kota maupun Bus Trans Pakuan. (eko)