Menanggapi kondisi masyarakat yang saat ini mengalami keterpurukan ekonomi karena ditetapkanya physical distancing dalam rangka menanggulangi berjangkitnya covid – 19, Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) Nunukan tak akan tinggal diam. Menurutnya, Pemkab Nunukan akan serius atasi masalah ekonomi akibat physical distancing.
” Sebelumnya perlu diketahui bahwa terpuruknya ekonomi akibat pademy Covid -19 bukan hanya menimpa masyarakat Nunukansaja namun memimpa masyarakat secrara global. Dan terkait dampak ekonomi yang dialami Masyarakat Nunukan, Pemkab memastikan akan membantu,” tutur Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid melalui Juru Bicara (Kabag Humas Pemkab Nunukan) Hasan Basri Mursali, Rabu (8/4/2020)
Laura selaku Bupati, ungkap Hasan juga membantah anggapan yang mengatakan Pemkab Nunukan cenderung abai atas Pademy Corona ini. Karena ketika bantuan tersebut atas nama Pemerintah, maka hal tersebut tentu memerlukan langkah – langkah yang prosedural terutama terkait pengunaan anggaran.
“ Kalau bantuan secara pribadi apa harus digembar – gemborkan? Kita juga sudah melihat dan mencermati terkait saudara – sauara kita yang ketika kita yang saat ini harus menanggung keterpurukan ekonomi. Akan tetapi, keika kita harus menyikapinya melalui instansi resmi, tentu harus melalui rambu – rambu regulasi. ” tandas Hasan
Selain menyebabkan kerugian secara medis terhadap mereka yang terjangkit, Covid – 19 juga menimbulkan kerugian ekonomi terhadap masyarakat luas. Physical distancing yang diambil oleh Pemerintah, memang cukup efektif dalam menanggulangi penyebaran virus yang berasal dari Wuhan – Tiongkok tersebut. Namun dalam sisi lain, pola physical distancing merupakan sebuah kondisi yang sangat berat terutama bagi masyarakat yang berprofesi diluar rumah seperti pedagang, buruh, tani , nelayan hingga pelaku jasa transportasi.
Seperti yang saat ini dialami para pedagang kuliner secara asongan maupun yang mempunyai tempat mangkal, selama berlakunya physical distancing ini, hampir semua pedagang kuliner tersebut merugi cukup besar. Joko, seorang pedagang kulinar asongan kepada Pewarta mengaku selama diberlakukannya physical distancing di Nunukan, pendapatanya menurun sangat drastis.” Pada hari biasa saja pendapatan saya dan teman-teman seprofesi tidak stabil. Kadang untung dan kadang rugi. Tapi sekarang bukan lagi minim pendapatan tapi sangat rugi” tutur Joko, Selasa (7/4/2020).Diakui oleh Joko bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya atas kebijakan Pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus Corona ini. Namun ia juga mengakui bahwa ia merupakan kepala rumah tangga yamg selama ini mengandalkan penghasilan dari berdagang keliling.
” Kami ini ibarat kalau tak kerja makan, sedangkan tempat kerja kami adalah di lapangan. Sedangkan untuk modal usaha kecil – kecilkan ini kami dapat demgan cara pinjam di Bank. Jadi tak perlu dibayangkan namun difikr secara logis saja temtang bagaimana beratnya perekonomian kami saat ini?,” ujarnya.
Terkait hal itu Hasan kembali menegaskan bahwa saat ini Pemkab Nunukan tengah melakukan pendataan. Bupati Nunukan,ungkap Hasan juga sudah mengistruksikan semua OPD agar bersinergi lebih aktif memantau, mendata hingga menindaklanjuti ..
Ketika disinnggung anggaran mana yang akan dialokasikan kepada massyarakat yang terdampak parah baik medis maupun ekonomi tersebut, Hasan menyatakan bahwa ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menambah alokasi belanja dan pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp405,1 triliun untuk menangani wabah virus corona (covid-19)/
“Perpu yang baru –baru ini ditekn Presiden itu salah satunya adalah tentang alokasi anggaran kepada masyarakat yang terdampak corona baik medisatau ekonomi. Dan salah satu syarat kucuran mendapatkan dana tersebut adalah data yang akurat dan independen . Dan Pemkab Nunukan tengah melakukan pendataan tersebut,” tutupnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.