Pemerintah Saudi beri keistimewaan kepada putri mantan Presiden RI, yaitu Zanuba Arifah Chafsoh-Rahman alias Yenny Wahid (Putri Abdul Rahman Wahid atau Gus Dur-Presiden RI ke 4 RI), dan Puan Maharani (Putri dari Megawati Sukarno Putri Presiden ke 5 RI). Mereka memperoleh perlakuan khusus dari Pemerintah Saudi Arabia tatakala keduanya menjalankan ibadah umroh Minggu 22 April 2018 lalu.
Kerajaan Arab Saudi memberikan akses khusus kepada dua putri Presiden RI tersebut diantaranya saat berdoa di Hijir Ismail dan di bawah talang emas (Mizab) Masjidil Haram, Makkah. Bahkan, keduanya diberikan keistimewaan dengan mencium Hajar Aswad dari arah Rukun Yamani.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Arab Saudi melalui rilisnya kepada indeksberita.com, Sabtu (28/4/2018) mengungkapkan Puan Maharani, Yenny Wahid dan Menkes RI Nila Moeloek sebelum subuh sudah bersiap di holding hotel Darut Tauhid Intercontinental dengan pengawalan ketat dari Aparat Keamanan Arab Saudi, Minggu 22 April lalu.
Selanjutnya mereka beserta 12 rombongan dari Indonesia masuk ke Hijir Ismail yang memang sudah dikosongkan sebelumnya dan di bawah talang emas melakukan doa-doa dan shalat sunnah.
“Setelah itu, Pasukan keamanan Masjidil Haram terlihat sangat sigap untuk memberi akses yang cukup leluasa bagi delegasi VIP Indonesia ini untuk bisa mencium Hajar Aswad dari arah Rukun Yamani,” ujar KBRI dalam rilisnya.
Keistimewaan yang serupa juga diberikan kepada rombongan Indonesia ketika melakukan ziarah ke Mesjid Nabawi di Madinah. Pasukan keamanan atau yang sering disebut Askar memberikan kesempatan yang cukup lama selama 40 menit kepada Puan untuk beribadah di dalam Raudah. Dipandu Imam Masjid Nabawi, Puan beserta rombongan berziarah ke Makam Rasulullah Muhammad SAW dari sisi timur makam.
Sterilisasi dan keistimewaan tersebut cenderung di luar kebiasaan mengingat umumnya yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanyalah pejabat setingkat Kepala Negara/Pemerintah atau Wakilnya. Hal ini menunjukan bahwa Para Presiden RI serta keluarganya memiliki kesan khusus di Pemerintahan Arab Saudi.
Puan Maharani lebih dikenal dengan sebutan Khafidatu Soekarno atau cucu Sukarno. Bagi Saudi, Presiden pertama RI tersebut terkenal atas jasanya merimbunkan Padang Arafah, dengan penemuan bibit pohon yang sampai sekarang tetap disebut ‘Syajaratu Sukarno’ atau Pohon Sukarno.
Puan juga dikenal publik Saudi dengan aksi “selfie monomentalnya” bersama Khadimul Haramaian as-Syarifain Raja Salman bin Abdulaziz ketika dalam kunjungan “Mega Historic Visit”-nya ke Indonesia selama 13 hari.
Sedangkan Yenny Wahid juga dikenal di Saudi sebagai putri Presiden yang juga punya kesejarahan tak terlupakan dengan Raja Saudi yakni ketika Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud yang berkuasa 1982-2005.
Gus Dur di Saudi dikenal dengan joke-joke khususnya yang bisa membuat Raja Fahd tertawa lepas dan terkesima. Saudi juga menganggap Gus Dur adalah seorang Ulama multi talenta yang sangat mumpuni. Gus Dur ketika itu juga bertemu khusus dengan Grand Mufti legendaris Saudi Bin Baz untuk mendiskusikan masalah-masalah keumatan.
Begitu dihormatinya kedua mantan presiden RI tsbt di Saudi sehingga anak cucunya pun merasakan manisnya . tapi syg di negeri sendiri Gus Dur justru dicaci maki oleh Rizieq Sihab dgn istilah ‘buta mata buta hati’
Mereka (anak cucu BK) dan anak cucu Gus Dur memang layak mendapatkan keistimewaan di Arab Saudi mengingat jasa BK dan Gus Dur yg luar biasa bagi Saudi.
Saya selalu percaya bshwa jika kita melakukan perbuatan baik, maka apa yg akan kita terima sebagai balasan dari Allah juga sesuatu yg baik. Balasan dari Allah bisa saja bukan hanya kepada kita tetapi juga anak, cucu, atau saudara2 kita.