
Pada Pembukaan IIMS Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengungkapkan industri otomotif di Indonesia telah berkembang menjadi basis produksi kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV), truck, dan pick-up untuk pasar domestik maupun Asia Tenggara. Kedepannya tambah Airlangga, pemerintah akan mendorong produksi sedan dan pengembangan mobil pedesaan.
“Melalui ajang IIMS ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada semua pihak, khususnya industri otomotif dalam negeri untuk semakin berdaya saing dan mampu mengintegrasikan produk-produknya dalam rantai pasok otomotif global,” tuturnya.
Airlangga menjelaskan bahwa Kementerian Perindustrian bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan tengah menyusun kebijakan pemberian insentif fiskal untuk mendorong produksi kendaraan jenis sedan. “Pasalnya, demand di dunia saat ini adalah sedan,” ungkap Airlangga
Airlangga mengatakan, pelaku industri otomotif nasional merasa beruntung memiliki Presiden Jokowi karena dalam berbagai kesempatan selalu mempromosikan produk kendaraan produksi nasional.

“Beliau adalah satu-satunya presiden yang mengendarai multi moda otomotif. Misalnya, kita lihat ada truk yang nomor platnya RI1, motor RI1, dan yang baru-baru ini motor custom RI1 juga. Jadi, industri otomotif nasional jangan khawatir, karena hatinya presiden ada di sektor ini,” ungkapnya.
Untuk pengembangan mobil pedesaan, Menperin Airlangga menyampaikan, pihaknya telah memfasilitasi lahirnya produk angkutan yang dirancang untuk meningkatkan perekonomian di pedesaan. Produk kendaraan ini dinamakan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan atau AMMDes.
“Kendaraan ini menyediakan dua fungsi sekaligus, yakni fungsi transportasi penumpang dan hasil pertanian dari desa ke kota serta sebagai alat produksi pada kegiatan ekonomi pedesaan di sektor perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan,” paparnya.
Menurut Menperin, pengembangan AMMDes diharapkan membuka peluang besar bagi pelaku industri nasional untuk menguasai kemampuan litbang, terutama rancang bangun dan desain otomotif yang memanfaatkan rantai pasok sepenuhnya dari dalam negeri, serta mengutamakan peran industri kecil dan menengah (IKM). Untuk itu, melalui ajang IIMS 2018, Kemenperin memberikan dukungan nyata untuk mengenalkan AMMDes kepada masyarakat luas.

“Kami ingin menunjukkan semangat kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi sekaligus semangat pengembangan ekonomi pedesaan,” tegas Airlangga.
Di paviliun AMMDes, Kemenperin memfasilitasi empat perusahaan dalam negeri, yaitu PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia dengan pre-prototype AMMDes merek KMW, PT Velasto Indonesia menampilkan konsep Wintor Kilimanjaro, CV Karya Hidup Sentosa dengan Quick Tractor, dan PT FIN Komodo Teknologi memamerkan FIN Komodo. Selain itu, ditampilkan berbagai komponen AMMDes merek KMW dan komponen Quick Tractor produksi dalam negeri.
“AMMDes dilengkapi spesifikasi teknis khusus untuk dapat mengakses daerah-daerah yang selama ini pembangunan infrastrukturnya tertinggal. Dengan AMMDes, akses akan lebih mudah dan diharapkan dapat menstimulasi kegiatan ekonomi di wilayah tersebut untuk mengurangi ketimpangan antara desa dan kota,” ucapnya.
Airlangga menegaskan, pemerintah berupaya mempercepat pengembangan AMMDes untuk memacu kegiatan ekonomi pedesaan dan penguasaan teknologi tepat guna. Dan menurutnya, Kemenperin terus berupaya memaksimalkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) AMMDes melalui konsolidasi pelaku industri dalam negeri. Upaya tersebut telah berhasil membangun komitmen kerja sama sebanyak 72 industri dalam negeri untuk siap menjadi pemasok komponen AMMDes dan sebagian besarnya merupakan IKM dan Original Component Manufacturer (OCM) dalam negeri.
“Saat ini, industri dalam negeri telah mampu memproduksi 183 jenis komponen atau setara 68 persen dari total nilai komponen AMMDes. Ke depannya, kemampuan pasok tersebut akan terus didorong untuk ditingkatkan,” pungkasnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.