BOGOR – Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Bogor yakni Bima Arya Sugiarto dan Usmar Harimar belakangan kembali diterpa gosip panas. Belakangan disebut-sebut, keduanya tidak lagi sejalan. Pasalnya, antara Bima Arya dan Usmar Harimar disebut-sebut sama-sama ingin kembali maju di Pilkada Kota Bogor 2018 mendatang.
Sumber media online ini menyampaikan, pada pemilukada mendatang, keduanya akan berkompetisi dan tidak lagi berada dalam satu perahu. Disebut-sebut, Usmar Harimar asal Partai Demokrat bakal bergandengan dengan bakal calon walikota asal PKS.
“Usmar bakal maju di pilkada 2018 nanti, tapi tidak lagi bersama Bima Arya. Kabarnya, Usmar akan menggandeng Najamudin dari PKS. Hal itu masuk akal karena pada pileg 2014 lalu, Partai Demokrat hanya dapat suara 9.52 persen. Sementara, untuk mengusung pasangan calon kepala daerah kan harus bertotal 20 persen. Karena itu, Usmar akan menggandeng balon dari PKS yang pada pileg lalu mendapat suara 11.48 persen,” tukas anggota DPRD Kota Bogor yang minta tidak disebutkan namanya saat diwawancarai indeksberita.com di gedung dewan, Jumat (10/6/2016).
Lalu, bagaimana dengan Bima Arya Sugiarto? Politisi PAN yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPP partai berlambang matahari terbit itu belakangan disebut-sebut mulai meratap dukungan ke PDI Perjuangan Kota Bogor. PAN yang pada pileg 2014 yang hanya mengantongi suara 5.85 persen jelas ingin langkah Bima Arya mulus kembali menjadi walikota pada periode mendatang. “Satu-satunya cara yang dibidik yakni dengan menempel PDI Perjuangan, partai pemenang pemilu di Kota Bogor dengan perolehan suara 18.75 persen. Bima sendiri sepertinya sudah menghitung, dengan konfigurasi PDI Perjuangan dan PAN, dirinya sudah mengantongi lebih dari 20 persen sebagaimana yang diisyaratkan KPU untuk maju ke panggung pilkada,” ujar sumber di dewan tersebut.
Lalu, siapa pengurus PDI Perjuangan yang dekat Bima Arya? Sumber media online ini kembali menyampaikan.
“Bima Arya dekat dengan Dadang Iskandar yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor. Dia merupakan sahabat dekat sejak duduk di SMAN 1 hingga satu kampus di Universitas Parahyangan, Bandung. Sampai saat ini, keduanya masih memiliki hubungan dekat,” tuturnya.
Saat informasi tidak harmonisnya Bima Arya dan Usmar Harimar diuji dengan mengkonfirmasi pengurus Partai Demokrat Kota Bogor, Maman Herman, ternyata dibenarkan.
“Usmar dan Bima belakangan memang sudah harmonis lagi. Bahkan, Usmar sendiri kerap menyampaikan keluhan karena kewenangannya dibatasi oleh Bima Arya. Bima Arya sendiri sudah memberikan sinyalemen tidak akan maju bersama Usmar pada pilkada 2018 nanti,” ujar politisi yang pernah menjabat anggota DPRD Kota Bogor pada periode 2009-2014.
Ditanya soal agenda pilkada 2018 mendatang yang menyebutkan Usmar bakal bergandengan dengan Najamudin, balon walikota dari PKS, Maman menyampaikan belum mengetahui.
“Kalau soal agenda pilkada saya tidak tahu. Sebab, di partai belum ada pembasan. Yang hampir sudah pasti, Usmar tidak akan bersama Bima lagi di pilkada mendatang,” tutupnya. (eko)