BOGOR – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Atty Somadikarya meyakini tidak akan terjadi aksi anarki saat unjuk rasa besar-besaran 4 November 2016 mendatang di Jakarta.
Pekan lalu, aksi serupa berlangsung di Kota Bogor oleh sejumlah massa ormas Islam yang mendesak agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dijerat proses hukum.
“Saya percaya kepada saudara-saudara kami yang akan berdemo, tidak akan terjadi anarki. Karena, kita semua memiliki kewajiban yang sama untuk menjaga persatuan bangsa dan semangat persaudaraan,” tukas politisi PDI Perjuangan yang juga seorang mualaf saat diwawancarai indeksberita.com, di gedung DPRD Kota Bogor, Selasa (1/10/2016).
Ditanya sikapnya soal tuduhan pelecehan agama yang dilakukan Ahok, Atty menjawab agar mempercayakan prosesnya pada penegak hukum.
“Saya menghormati hak unjuk rasa yang dilakukan saudara kami umat muslim, karena ini negeri demokrasi. Saya percaya, saudara-saudara kami bisa menyampaikan aspirasinya dengan damai. Soal Ahok dan Pilkada DKI Jakarta, bukan kewenangan kami untuk berkomentar karena kami sebagai warga Kota Bogor kan tidak memiliki hak pilih,” ucapnya.
Senada, Ketua DPC Hanura Kota Bogor, Sumiati, mengatakan bahwa umat muslim bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Perdamaian dan kebhinekaan sudah jadi bagian sejarah republik ini. Saya percaya, setiap warga negara punya kewajiban yang sama untuk membuat negeri ini teduh dan nyaman untuk semua penghuninya,” tuturnya.
Pada bagian lain, Kapolresta Bogor Kota, AKBP Suyudi Ario Seto saat menghadiri Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Hotel Pangrango menegaskan pihaknya akan berupaya memilimalisir jangan sampai sampai terjadi pengerahan banyak massa ke Jakarta.
“Mari kita jaga ketertiban dan keamanan. Kita harus eliminir jangan sampai banyak massa datang ke Jakarta. Kami tidak ingin ada pihak ketiga yang menungganginya. Percayakan proses hukum pada penegak hukum. Saya yakin jika penyidikan sudah cukup, pasti Bareskrim menentukan sikap. Bareskrim tidak akan diam,” tuntasnya. [] eko