Senin, 11 Desember 23

Patroli TNI AU di Langit Kepri Antisipasi Penyusup

Tak seperti biasanya, warga Kepulauan Riau sejak Senin 18 Februari dikejutkan oleh 2 Pesawat Tempur milik TNI Angkatan Udara yang lalu lalang di langit Bintan, Batam dan Kepulauan Anambas. Kepala Dinas Operasi Lanud Raja Haji Fisabillah Tanjungpinang, Mayor (Lek) Wardoyo mengatakan bahwa itu adalah patroli TNI AU. Ia meminta masyarakat untuk tidak kaget dengan diterbangkanya Pesawat jenis Hawk 100/200 tersebut.

Wardoyo menjelaskan operasi ini berdasarkan perintah Mabes TNI AU dengan pelaksanaan operasi tidak dibatasi, meski dilakukan secara acak. Adapun tujuannya, untuk mengantisipasi pelanggaran di wilayah udara dan laut NKRI.

“Sejak kemarin hingga hari ini dilakukan operasi udara untuk mengantisipasi pelanggaran di wilayah udara dan laut NKRI, terutama di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I. Jadi masyarakat jangan kaget dan khawatir ada pesawat tempur yang lalu lalang di langit Tanjungpinang, Bintan, Batam hingga Anambas,” ujarnya pula di Tanjungpinang, Rabu (20/2/2019).

Wardoyo menegaskan, operasi di wilayah ALKI I diperlukan karena berbatasan dengan negara tetangga. Menurutnya, wilayah perbatasan, potensial terjadi pelanggaran yang dilakukan pesawat maupun kapal asing.

“Target operasi adalah pesawat asing dan kapal-kapal asing yang melanggar ketentuan yang berlaku di wilayah tersebut,” bebernya.

Patroli udara tersebut dilakukan, ungkap Wardoyo, juga untuk memperkuat pengamanan di ALKI. Sehingga Wardoyo menegaskan bahwa operasi tersebut juga bersinergi dengan TNI Angkatan Laut. Apalagi menurutnya, beberapa hari terahir ini ada indikasi pelanggaran yang dilakukan Kapal-Kapal Asing di wilayah NKRI melalui laut Kepri.

“Kalau kita temukan indikasi pelanggaran di ALKI, maka kita sampaikan ke TNI AL,” tandasnya.

Terpisah, Komandan Lanud RHF Kolonel Pnb Elistar Silaen mengatakan, dalam operasi ini Lanud RHF turut mendukung operasi rutin tersebut dengan menyiapkan crash team, penyediaan fuel dan kebutuhan crew maupun pilot.

“Lanud RHF juga menyiapkan tim pertahanan pangkalan, serta tim force down yang akan digunakan sewaktu-waktu terdapat situasi kritis,” ujarnya.

Jet tempur jenis Hawk 100/200 milik TNI AU ini merupakan jet tempur yang diproduksi oleh British Aerospace dari Inggris. Keunggulannya dalam membantu perang di darat dan melakukan pengawasan di wilayah perbatasan, terletak pada kecanggihan radar yang hingga saat ini masih belum dapat dikalahkan oleh jenis jet tempur sejenis.

Pada misi pertahanan udara, sebagai sebuah jet tempur, Hawk 200 mampu melengkapi diri dengan berbagai persenjataan canggih dan mematikan. Diantaranya rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, Rudal anti kapal Sea Eagle, Torpedo, serta berbagai macam bom.

Untuk sensor, Hawk 200 dilengkapi dengan radar Northrop Grumman APG-66H multi-mode, LINS 300 laser cincin sistem giroskop navigasi inersia, udara sensor data, prosesor display dan komputer misi. Dengan sistem radar yang bisa melihat ke udara dan darat, sehingga memudahkan pilot tempur saat membidikan senjata ke arah musuh.

Sementara untuk mesin, Hawk 200 ini didukung oleh 871 Adour twin-spool, mesin turbofan rendah dari Rolls-Royce. Tangki bahan bakar fleksibel yang dipasang di tangki pesawat terpisahkan dan compartmented yang berada di sayap. Hawk 200 juga memiliki tangki eksternal yang bisa dipasang di sayap bawah.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait