Minggu, 24 September 23

Para Pemuka Agama Rumuskan Etika Kerukunan Antar Umat Beragama

Tokoh dan Pemuka Agama berkumpul dalam Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa. Kegiatan yang diikuti oleh 250 pemuka agama dari seluruh Indonesia, dan ditutup siang tadi, Sabtu (10/2/2017), menghasilkan Rumusan Etika Kerukunan Antar Umat Beragama.

Berikut ini rumusan Pandangan dan Sikap Umat Beragama tentang Etika Kerukunan Antar Umat Beragama:

1. Setiap pemeluk agama memandang pemeluk agama lain sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan dan saudara sebangsa.

2. Setiap pemeluk agama memperlakukan pemeluk agama lain dengan niat dan sikap baik, empati, penuh kasih sayang, dan sikap saling menghormati.

3. Setiap pemeluk agama bersama pemeluk agama lain mengembangkan dialog dan kerjasama kemanusiaan untuk kemajuan bangsa.

4. Setiap pemeluk agama tidak memandang agama orang lain dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mencampuri urusan internal agama lain.

5. Setiap pemeluk agama menerima dan menghormati persamaan dan perbedaan masing-masing agama dan tidak mencampuri wilayah doktrin/akidah/keyakinan dan praktik peribadatan agama lain.

6. Setiap pemeluk agama berkomitmen bahwa kerukunan antar umat beragama tidak menghalangi penyiaran agama, dan penyiaran agama tidak menggangu kerukunan antar umat beragama.

Sore harinya para pemuka agama diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, didmpingi oleh Utusan Khusus Presiden (UKP) untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban, Din Syamsuddin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menkopolhukam Wiranto, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Presiden mengingatkan, pemuka agama berperan penting untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Apalagi, masyarakat Indonesia majemuk, beragam agama, suku dan status sosial.

Peran pemerintah dan para pemuka agama mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan dan persatuan. Presiden yakin, kerja sama antara pemerintah dan pemuka agama sangat penting untuk memperkuat dan memperlokoh kerukunan,.

“Kerja sama saling meningkatkan pengertian antaragama, antaretnis, dan antarstatus sosial,” kata Presiden.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi rumusan pandangan dan sikap pemuka agama tentang etika kerukunan antar umat beragama. Menurutnya, rumusan tersebut penting ditaati oleh umat beragama.

“Saya amat bersyukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas rumusan tersebut,” terang Menag usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima para pemuka agama di Istana Bogor, Sabtu (09/02).

“Rumusan etika tersebut yang dirumuskan sendiri oleh para pemuka agama amat penting untuk ditaati oleh setiap umat beragama dalam menjalani kehidupan kemasyarakatan di tengah kemajemukan kita,” lanjutnya.

Menurut Menag, rumusan itu menitikberatkan pada pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama. “Rumusan ini penting dipahami dan ditaati dalam menjaga kerukunan Indonesia yang majemuk,” tegasnya.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait