Kementerian Kesehatan memberikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran pemerintahan Papua Barat, secara khusus kepada para tenaga kesehatannya, atas capaian cakupan imunisasi MR tertinggi, sebeaar 95,17%. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati, MKM, yang rilisnya kami terima pada hari ini, Jumat, 28 September 2018.
“Dari Data Kementerian Kesehatan tercatat bahwa per 26 September 2018 pukul 18.00 WIB, Papua Barat menjadi provinsi yang bukan hanya memiliki cakupan imunisasi MR tertinggi, namun juga menjadi provinsi pertama dengan cakupan mencapai 95% sasaran,” ujar Widyawati.
Seperti diketahui, cakupan imunisasi minimal 95% di seluruh wilayah, dibutuhkan untuk dapat memutuskan mata rantai penularan agar terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok). Meski telah mencapai target sasaran, jajaran kesehatan di provinsi Papua Barat tetap akan melakukan pelayanan imunisasi MR agar diharapkan 100% anak di Papua Barat bisa terlindungi.
Selain itu, perpanjangan kesempatan waktu pelaksanaan imunisasi MR sampai Oktober mendatang, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik, bagi jajaran kesehatan maupun para orang tua yang menginginkan perlindungan kekebalan bagi anaknya. “Terutama di daerah yang belum mencapai target sasaran yang diharapkan,”ujar Widyawati.

Widyawati juga menjelaskan, cakupan imunisasi MR Secara nasional, sampai dengan tanggal 26 September 2018 pukul 18.00 WIB, rata-rata cakupannya baru mencapai 52.71%. Capaian tersebut menurutnya, masih jauh di bawah target yang diharapkan, yakni sebanyak 95% dari seluruh sasaran.
“Hingga saat ini, lima provinsi dengan cakupan imunisasi tertinggi adalah Papua Barat (95.17%), Bali (89.64%), Sulawesi Utara (78.73%), Lampung (77.49%), dan Nusa Tenggara Timur (77.43%),” ungkap Widyawati,” ungkapnya.
Sedangkan provinsi yang cakupannya paling rendah adalah Provinsi Aceh, yang cakupannya baru mencapai 4.94%. hingga saat ini lanjut Widyawati, ada 8 Provinsi yang capaian imunisasinya masih berada di bawah rata-rata nasional (52,7%).
“Propinsi tersebut antara lain: Aceh (4.94%), Riau (27.96%), Sumatera Barat (28.24%), Nusa Tenggara Barat (38.29%), Kalimantan Selatan (38.61%), Sumatera Utara (39.92%), Bangka Belitung (42.31%), dan Kepulauan Riau (44.57%), pungkasnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.