Kementerian Koperasi dan UKM menggelar rapat regional sebagai upaya optimalisasi anggaran pembangunan koperasi dan UMKM agar semakin efektif dan efisien.
Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga di Sanur, Denpasar Selatan, Kamis (2/6), mengatakan kementeriannya memiliki 9 program unggulan yang harus didukung oleh pemerintah daerah.
“Program-program ini dan serapan anggarannya sangat memerlukan dukungan pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi,” katanya.
Sembilan program yang mendesak agar anggarannya segera terserap yakni Penyusunan database koperasi atau Nomor Induk Koperasi (NIK), akta notaris, optimalisasi peran KUD dalam distribusi pupuk, Izin Usaha Mikro Kecil Menengah (IUMK), hak cipta, kewirausahaan, Galeri Indonesia Wow, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan LPDB-KUMKM.
Ia menambahkan, amanat konstitusi menegaskan bahwa anggaran pusat maupun daerah adalah instrumen untuk mencapai tujuan nasional dan tujuan daerah.
“Politik perencanaan dan anggaran negara harus dikendalikan oleh tujuan dan manfaat yang akan dicapai, tidak seharusnya dikendalikan oleh ketersediaan anggaran atau karena tugas pokok dan fungsi,” tambahnya.
Menurut dia, teknis penyusunan perencanaan dan anggaran adalah memastikan tujuan pembangunan dapat dicapai dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya baik pemerintah, swasta, dan perbankan, serta meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan keadilan.
Puspayoga menekankan proses perencanaan dan penganggaran pada optimalisasi sumber daya dan peningkatan kualitas belanja untuk mencapai tujuan pembangunan.
Ia berpendapat sembilan program prioritas kementeriannya merupakan program unggulan yang telah disesuaikan dengan tema Rencana Kerja Pemerintah 2017 yakni memacu pertumbuhan infrastruktur dan ekonomi.
Pada kesempatan itu ia juga menyampaikan pengembangan pariwisata yang erat kaitannya dengan sektor UMKM sebagai sektor pendukung.
Puspayoga menyatakan dukungannya terhadap upaya pengembangan 10 destinasi wisata baru yang sekaligus diharapkan mampu memberdayakan para pelaku koperasi dan UMKM di daerah-daerah.
“Kenapa saya bicara pariwisata karena ini erat kaitannya dengan pelaku UMKM. Semakin banyak Bali-Bali baru berkembang semakin baik untuk UMKM kita,” katanya.