Perwakilan Kesatuan Nelayan Tradisional (KNT) Iwan, mengungkapkan kekhawatirannya terkait akan dilanjutkannya reklamasi pulau G, usai direshufflenya Menko Maritim Rizal Ramli yang digantukan oleh Menko Jend (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.
“Nelayan terkejut dan khawatir reklamasi pulau G tersebut dilanjutkan,” ujar Iwan di Jakarta, pada Jumat (29/7).
Menurutnya, kebijakan yang diambil oleh Rizal Ramli yang telah menghentikan rencana reklamasi pulau G atau Teluk Jakarta, telah berpihak kepada nelayan dan masyarakat kecil.
“Kebijakan yg diambil oleh Rizal Ramli telah mendukung keberlangsungan hidup nelayan dan masyarakat kecil,” katanya.
Selain itu menurut Iwan, pihaknya beserta Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta mengingatkan kepada Bapak Presiden Joko Widododan seluruh jajaran kabinet Kerja Jilid II , terkhusus menteri terkait, bahwa pelaksanaan atau peraktik teklamasi Teluk Jakarta dan reklamasi lainnya masih menyisakan begitu banyak persoalan di masyarakat.
Maka, atas hal tersebut, Koalsi Selamatkan Teluk Jakarta meminta pemerintah untuk melakukan;
1. Harmonisasi segala Peraturan Perundang-Undangan yang terkait dengan pelaksanaan reklamasi dan harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
2. Membuat perencanaan lingkungan hidup sebagai basis penetapkan daya tampung dan daya dukung lingkungan hidup Teluk Jakarta yang terbaru.
3. Peninjauan dan kajian ulang terhafap reklamasi dab pulau-pulau yang ada yang harus dilakukan secara terbuka, dan melibatkan seluruh masyarakat yang berkepentingan terhadap Teluk Jakarta serta mempublikasikan setiap tahapan proses peninjauan kembali.
4. Melakukan penegakan hukum administrasi dengan memberikan sanksi berupa pencabutan izin-izin reklamasi dan pemulihan kerusakan lingkungan akibat pelanggaran yang dilakukan pengembang.
5. Melakukan hikum pidana hingga keakar-akarnya, yaitu pelaksanaan reklamasi telah nyata mengandung tindak pidana lingkungan hidup maupun aturan pesisir.
6. Kabinet Kerja Jilid II dapat dinyatakan telah berhasil dan sukses setelah menyelesaikan persoalan utama diatas.