Pilkada adalah sarana memilih pemimpin dan sebagai ajang pendidikan demokrasi. Untuk itu seharusnya Pilkada dapat menjadi kegembiraan politik bagi seluruh rakyat Indonesia dan bukan menimbulkan ketegangan apalagi sampai menumbuhkan kebencian satu sama lain. Membuminya demokrasi adalah apabila semua pihak dapat mengedepankan etika politik dan mampu menonjolkan prestasi dan bukan intimidasi.
Hal tersebut dikatakan oleh Willy Aditya Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai NasDem menanggapi Aksi Teror yang kembali terjadi di Aceh dan kali ini menimpa Rumah Pribadi Calon Gubernur Aceh, Tarmizi A Karim di Jalan Todak, Piranha, Gampong Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh pada Rabu (16/11/2016) namun baru di ketahui esok paginya Kamis (17/11/2016) lalu. Ia mengecam peristiwa tersebut sebagai bentuk upaya-upaya pembunuhan dalam demokrasi.
“Teror dan Intimidasi adalah merupakan racun dalam sistem demokrasi. Ini tidak bisa dibiarkan karena jika ini dibiarkan, maka akan merusak situasi yang sejuk. Kami berharap kepolisian segera melakukan pengusutan dan menindak pelaku sesuai hukum yang berlaku di republik ini” ujar Willy Sabtu (19/11/2016).
Willy menambahkan bahwa Pilkada adalah wadah bagi seluruh rakyat untuk menyalurkan aspiras politik yang sesuai dengan kebutuhan wilayah. Untuk itu ia mengatakan bahwa segala bentuk teror dan intimidasi hanya akan membuat situasi tidak menentu dan akan merugikan rakyat didaerah itu sendiri.
Peristiwa aksi teror di Rumah Pribadi Tarmizi A Karim tersebut baru diketahui Kamis pagi (17/11/2016) oleh dua orang pengawal Tarmizi yakni Yulfan Efendi dan Sayed Muhidin yang menemukan ada lubang dipintu pagar dan setelah dilakukan pengecekan ditemukan proyektil peluru yang diduga jenis FN kaliber 9 milimeter di garasi mobil. Sehari sebelum ditemukan lubang akibat peluru tersebut, Dedi Sartika dan Fahri Tarmizi (anak Tarmizi) usai mereka berolah raga dari Stadion Lampineng Kota Banda Aceh, mereka berpapasan dengan pengendara sepeda motor dan sesaat sebelumnya terdengar suara letusan yang mereka anggap itu sebagai letusan petasan. Dan pada saat peristiwa tersebut terjadi, Tarmizi sendiri tidak sedang berada di rumah namun sedang berada di Kota Pidie.
Terpisah Tarmizi sendiri membenarkan bahwa telah terjadi aksi teror berupa penembakan oleh orang tak dikenal di rumahnya. Menurutnya, kejadian ini telah meciderai Semangat Pilkada Damai yang beberapa waktu lalu telah dideklarasikan di Mapolda Aceh.
“Kepada Timses dan pendukung, saya pesankan agar tenang dan sabar, kita serahkan kasus ini kepada pihak yang berwajib dan saya juga berharap kepada semua pihak agar dapat selalu menjaga agar kondisi Aceh tetap kondusif” katanya.
Dalam Pilkada Aceh ini, Tarmizi berpasangan dengan Macshalmina yang diusung oleh 5 Partai yakni NaDem, Hanura, PPP, Golkar dan PKPI.